Warga Hancurkan Rumah Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar

Dua remaja pelaku penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar ditangkap.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA Kriminal – Sejumlah warga kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlihat memadati kediaman pelaku kasus penculikan dan pembunuhan terhadap bocah 11 tahun bernama Fadli Sadewa. Warga beramai-ramai berdatangan untuk menghacurkan rumah pelaku pembunuhan itu. 

3 Pria di Jaksel Todongkan Airsoft Gun Peras dan Rampas Iphone Korban, Pelaku Diteriaki Maling

Sejumlah warga emosi lantaran, dua remaja itu tega menculik dan menghabisi nyawa bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut.

Pantauan di lokasi tepatnya di Jalan Batua Raya XIV, Makassar, Selasa 10 Januari 2023, terlihat warga mulai berdatangan di kediaman remaja atau pelaku bernama Adrian (17). Di situ sejumlah warga langsung menghancurkan rumah panggung milik pelaku.

Viral Juru Parkir Liar Lakukan Pelecehan Seksual dengan Memegang Dada Korban, Pelaku Akui Tak Takut Polisi

Warga hancurkan rumah pelaku penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Warga mulai dengan membongkar seng-seng rumah pelaku kemudian disusul pembongkaran di sejumlah tiang di rumah tersebut. Warga lain juga turut ramai menyaksikan pembongkaran itu. Namun saat pembongkaran terjadi, tak satu pun polisi ada di lokasi untuk mengamankan.

Truk Tronton Alami Gangguan Rem Hantam 8 Kendaraan di Slipi, 1 Orang Tewas

Tak lama berselang, pihak Kepolisian Sektor Panakukkang dibantu Polrestabes Makassar akhirnya terjun ke lokasi mengamankan massa setelah rumah tersebut berhasil dibongkar.

Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis mengatakan bahwa  pihaknya telah terjun ke lokasi untuk mengamankan. Saat ini, menurut dia, lokasi kediaman pelaku telah aman terkendali.

"Benar, itu sudah aman disana anggota juga masih di lokasi untuk mengamankan lokasi," ungkap Kompol Azis saat dimintai konfirmasi.

Azis menyebut bahwa dugaan penyerangan itu disebabkan karena kekesalan warga dan keluarga korban akibat ulah biadab pelaku yang tega menculik dan membunuh korban ini. "Dugaan motif penyerangan itu karena ulah pelaku ini yang tega membunuh korban," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dua pelaku pembunuhan terhadap bocah 11 tahun di Makassar kini telah mendekam di balik jeruji besi. Kedua pelaku yang masih berstatuskan pelajar itu telah diinterogasi kepolisian terkait motif mereka nekat menculik dan membunuh bocah bernama Fadli Sadewa.

Dari hasil pemeriksaan polisi, kedua remaja bernama Adrian (17) dan Muh Faisal (14) itu nekat menculik dan membunuh bocah tersebut lantaran tergiur dengan penjualan organ tubuh.

"Dari hasil pemeriksaan kedua pelaku mereka mengaku tergiur dengan penjualan organ sel manusia untuk mendapatkan uang yang banyak," kata Kompol Abdul Azis

Azis menjelaskan, bahwa kedua remaja ini nekat melakukan penculikan dan pembununan lantaran terobsesi sebuah website bernama Yandex yang di mana website tersebur bertransaksi jual beli organ sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar.

"Pelaku ini nekat melakukan penculikan dan pembunuhan lantaran terobsesi di Google Searching dengan website bernama Yandex yang di mana website tersebur bertransaksi jual beli organ sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar," katanya

Ilustrasi penculikan

Photo :
  • Stocksnap

Karena sudah tergiur, kedua pelaku akhirnya membuat rencana dengan menculik korban kemudian melakukan pembunuhan di sebuah rumah. Saat membunuh, pelaku Adrian sebagai eksekutor mencekik lalu membenturkan korban ke tembok hingga akhirnya tewas.

"Jadi tugas pelaku Faisal yang bertugas merayu korban menuju ke TKP kemudian pelaku Andrian yang jadi ekskutor dengan mencekik korban dari belakang serta membenturkan korban ke tembok sebanyak 3 sampai 5 kali," ungkapnya

Setelah membunuh, kedua pelaku kemudian mengikat kaki korban dan memasukkan ke dalam kantong plastik warna hitam lalu dibuang di bawah jembatan di Jalan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. "Jadi setelah dibunuh korban kemudian diikat dalam kantong plastik lalu dibuang di Waduk Nipa-nipa," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya