Tagih Utang dengan Kasar, Debt Collector di Surabaya Dibacok Adik Nasabah
VIVA Kriminal - Seorang penagih utang atau debt collector berinisial S menderita luka di bagian pelipis setelah disabet dengan pisau oleh T, adik kandung dari nasabah sebuah aplikasi pinjaman online (pinjol), KT, di Jalan Pakis Gunung, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu akhir pekan lalu. Diduga, T membacok karena tak terima korban menagih utang pinjol ke KT dengan cara kasar.
Polisi Membenarkan
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sawahan Inspektur Polisi Satu Hafis Mokoginta mengamini peristiwa pembacokan dengan korban seorang DC tersebut.
Masih dalam Penyelidikan
Dia menjelaskan, kasus itu kini masih dalam penyelidikan atas laporan S selaku korban. Korban dan pelaku akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Terjadi pada Minggu Akhir Pekan Lalu
Hafis menjelaskan, kejadian pembacokan itu terjadi pada Minggu akhir pekan lalu. Saat itu, tim DC yang berjumlah empat orang mendatangi rumah KT yang memiliki utang ke sebuah aplikasi pinjol resmi sebesar Rp5 juta.
Dua orang masuk ke dalam rumah KT, sementara dua DC lainnya menunggu di luar rumah.
Cekcok dengan Nasabah
Di rumah, selain KT, tim DC juga ditemui oleh suami KT berinisial AG dan adik KT berinisial T. Kepada tim DC, AG menanyakan surat tugas. Oleh tim DC, pertanyaan itu dijawab dengan pertanyaan pula oleh DC.
“Ngapain nanya surat tugas, memang mau bayar?” kata Hafis menirukan ucapan tim DC ke nasabah.
Cekcok pun terjadi antara DC dengan keluarga nasabah. Karena ribut, para tetangga kemudian melerai dan mengusir para DC yang menyambangi rumah KT.
Tampar Nasabah
"Kata saksi, DC-nya saat nagih utang juga sempat menampar nasabah. Di situ kemudian marah dan [T] membacok si DC-nya yang katanya dari pihak penagihan Kredivo,” ujar Hafis.
Debt Collector Ada 5 Orang
Menurut istri Ketua RT 11 Pakis Gunung bernama Sri, tim DC yang menemui KT berjumlah lima orang. Dua DC masuk ke rumah dan menagih utang ke KT, sementara tiga orang lainnya menunggu di luar. Kemudian, tiba-tiba salah satu DC menampar AG, suami dari KT.
Usai menampar AG, dua DC kemudian pergi. T yang tidak terima kemudian mengambil pisau dan mengejar tim DC tersebut. T lantas menyabetkan pisau dan mengenai pelipis anggota tim DC berinisial S hingga terluka dan mengeluarkan darah. Melihat itu, warga datang dan melerai.
Tak terima, DC kemudian melaporkan apa yang dialami ke Polsek Sawahan.
"Mungkin sebagai saudara, [T] tidak terima kakaknya ditampar, lalu membacok debt collector itu dengan pisau,” kata Hafis.