Gerebek Kantor Judi Online di Cengkareng, Polisi Masih Kejar Sang Bos Besar
- Andrew Tito/VIVA
VIVA Kriminal – Kantor Judi Online yang berlokasi di Cengkareng Jakarta Barat digerebek polisi pada Sabtu 8 Oktober 2022. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan lima karyawan yang tengah bekerja. Namun, bos atau pemilik situs tidak ada di tempat dan masih dilakukan pengejaran.
"Saat penggerebekan bosnya enggak ada. Nomornya juga tidak bisa dilacak. Masih kami kejar. Pokoknya saya usaha semaksimal mungkin biar dapat orang atasnya, si inisial H itu,” ujar Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo saat dikonfimasi, Selasa 11 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Ardhie jelaskan bahwa kelima karyawan tersebut berperan sebagai bagian pemasaran situs 168slot. "Mereka ini bagian IT. Tugasnya itu memasarkan. Jadi kalau kita buka handphone, suka ada iklan judi online. Nah mereka itu tugasnya pasang iklan," ujarnya
"Rata-rata karyawan ini memang background IT (teknologi informasi) di tempat kerja sebelumnya," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan kelimanya, mereka mendapat lowongan pekerjaan tersebut dari salah satu marketplace atau pasar daring. Para karyawan yang diamankan pun tidak tahu kalau ternyata tempt kerjanya adalah kantor Judi Online.
"Mereka dapat lowongan dari iklan di OLX. Awalnya di lowongan itu tulisannya bukan pekerjaan judi online. Saat ketemu, baru disampaikan kalau nanti dipekerjakan di situs judi online," ujarnya.
Ardhie katakan lima karyawan judi online ini dijanjikan gaji sesuai upah minimum provinsi (UMP) Jakarta, sekitar Rp 4.641.854.Namun, gaji ter sebut belum pernah mereka terima. Sebab, kelima karyawan tersebut sudah tertangkap polisi setelah beberapa minggu bekerja.
"Gajinya UMR, tapi belum dibayarkan, soalnya belum satu bulan bekerja," ujarnya.
Selain mereka, para karyawan mengaku tidak ada karyawan lain yang mereka kenal bekerja untuk situs judi tersebut. "Karyawan yang lain tidak ada. Mereka tidak ada yang tahu kalau ada karyawan yang mengoperasikan slot," ujarnya
Setelah ditangkap pada Sabtu malam, para karyawan langsung dimintai keterangan. Ardhie menyebutkan, saat ini mereka masih berstatus sebagai saksi. Selain menangkap lima karyawan, polisi menyita sejumlah komputer dari kantor situs judi online itu.
Polisi juga saat ini tengah memburu bos kelima karyawan berinisial H yang diduga sebagai pemilik situs judi online. Selain itu, Ardhie mengatakan polisi akan berkoordinasi dengan perusahaan marketplace yang digunakan pelaku untuk membuka lowongan pekerjaan.
"Kami akan koordinasi, terkait (lowongannya) diblokir nantinya, itu bukan kewenangan saya. Karena memang dari lima karyawan rata-rata dapat dari lowongan di situ,” ujarnya.