Mahasiswa di Palembang Dianiaya dan Disundut Rokok Senior di Kampus

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA Kriminal – Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang inisial AR (19), dianiaya belasan seniornya hingga disundut api rokok ke bagian wajah. Akibat tindak kekerasan itu, AR harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Tindak kekerasan ini terjadi diduga adanya kesalahpahaman dalam sebuah organisasi saat kegiatan Diksar Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Kecamatan Gandus Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Dampak penganiayaan ini mengakibatkan korban warga Jalan Meritai, Kabupaten Banyuasin, mengalami luka lebam di bagian mata, bibir bengkak, dan kedua tangan biru akibat dipukul sesama panitia yang merupakan seniornya. Tak hanya itu, para senior ini juga dengan sadisnya menyundutkan api rokok ke wajah korban.

Kapolsek Gandus Palembang, AKP Wanda Dhira Bernard, membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar adanya kejadian itu, dan telah dilakukan upaya mediasi perdamaian dengan didampingi orangtua dan kakak korban ZL (21) serta panitia," jelasnya, Senin, 3 Oktober 2022.

Dirinya menuturkan, peristiwa ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman internal dalam organisasi. Sehingga terjadilah aksi penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka lebam.

"Jadi sudah ada surat pernyataan antara kedua belah pihak, yang kita saksikan bersama pihak keluarga hingga panitia setempat," terangnya.

Sementara itu, kakak kandung korban, ZL mengatakan, bahwa adiknya merupakan mahasiswa semester tiga Jurusan Ilmu Perpustakaan melakukan Diksar di Bumi Perkemahan Pramuka. 

"Adik saya panitia konsumsi dalam kegiatan Diksar tersebut, namun adik saya dituduh membocorkan rahasia internal. Dimana panitia melakukan pungli berupa meminta sembako kepada peserta di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus," ungkapnya.

Mahasiswa Salatiga Ajak Masyarakat Berani Lapor Kecurangan Pilgub Jateng 2024

Awalnya, pihak keluarga menyangka cuma ada kekerasan fisik saja dan akan melakukan damai. Namun setelah melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Hermina Jakabaring, didapatkan lebih dari kekerasan fisik.

"Adik saya masuk rumah sakit Minggu kemarin, sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah dilakukan visum kita mendapati adanya kekerasan melebihi kekerasan fisik dan dia baru mau cerita kepada kami," bebernya.

Detik-detik Sopir Taksi Online Dikeroyok Saat Bawa Penumpang di Tol Dalam Kota

Kendati sudah dilakukan upaya mediasi damai, namun pihaknya berencana akan tetap menempuh jalur hukum.

"Kalau seperti ini kita akan tempuh jalur hukum. Kita harap orang yang melakukan ini bertanggungjawab, khususnya pihak Universitas juga ikut bertanggungjawab karena memberikan izin dan mengetahui kegiatan itu," tegasnya.

HMI Geruduk Mabes Polri, Soroti Netralitas Polda Banten di Pilkada

Baca juga: Viral! Tiga Mahasiswa UIN Bandung Jadi Korban Penganiayaan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024