Pelempar Batu ke Grup Salawat Alami Buta usai Disiram Air Keras
- VIVA/Sadam Maulana
VIVA Kriminal – Polsek Ilir Timur II Palembang berhasil meringkus Adi Saputra (42), buronan kasus penyiraman air keras yang mengakibatkan korbannya Robby Firdaus (38), mengalami kebutaan secara permanen. Adi merupakan buronan polisi sejak ia melakukan aksi penyiraman tersebut pada 28 September 2019.
Kapolsek Ilir Timur II Palembang, Kompol Fadilah Ermi mengatakan, peristiwa penyiraman ini berawal saat Adi bersama grup salawat hadroh-nya tampil di acara peringatan Maulid Nabi di Jalan Dr M Isa, Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur III Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini berlangsung pada 28 September 2019.
"Saat Adi bersama teman-temannya tampil di acara keagamaan, tiba-tiba seseorang melemparkan batu ke arah mereka. Orang tersebut ternyata ialah Robby," kata Fadilah, Senin, 19 September 2022.
Menurut Fadilah, Robby yang saat itu sedang menyaksikan Adi tampil di atas panggung, dengan sengaja melemparkan batu ke arah rombongannya. Dia mengaku tidak puas dengan penampilan Adi Cs yang dinilai jelek.
"Korban beralasan melemparkan batu ke arah Adi dan teman-temanya karena menilai penampilan mereka jelek," terangnya.
Lemparan batu dari korban ternyata mengenai kepala salah satu teman Adi. Melihat apa yang dilakukan Robby, membuat Adi tersulut emosi dan membalas melemparkan batu ke arahnya.
Belum puas, Adi kemudian pulang ke rumahnya dan mengambil sebuah botol berisi air keras. Air itu kemudian disiramkan Adi ke wajah dan badan korban. Setelah menyiram Robby, Adi langsung melarikan diri. Sementara korban mengalami kebutaan secara permanen.Â
"Berdasarkan pengakuan tersangka, ia kabur ke Jakarta. Barulah setelah buron beberapa tahun, tersangka Adi berhasil ditangkap saat sedang pulang ke rumahnya," ungkap Fadilah.
Tersangka Adi mengaku nekat menyiram Robby dengan air keras karena tersulut emosi atas perilaku Robby yang secara arogan melemparkan batu ke arahnya. Apalagi mereka sedang tampil di acara keagamaan dan disaksikan banyak orang.
"Saya tidak kenal dengan dia ini dan tidak tahu apa alasannya. Secara tiba-tiba saja dia melempar kami dengan batu saat sedang tampil di acara Maulid Nabi. Saat itu suasananya sedang ramai," jelasnya.Â
Adi mengatakan, usai kejadian tersebut dirinya langsung kabur ke Jakarta. "Saya kabur ke Jakarta. Setelah beberapa tahun saya pulang ke Palembang karena rindu dengan anak dan istri," ungkapnya.
Sesaat setelah kejadian itu, Adi mengaku tidak tahu jika Robby mengalami kebutaan secara permanen. Dia merasa menyesal telah bertindak gegabah dengan korban. "Saat tahu korban buta, saya sangat menyesal dan merasa benar-benar bersalah," ujarnya.