Polisi Kesulitan Tangkap ART Dara Arafah Karena HP-nya Mati
- IG @daraarafah
VIVA Kriminal – Proses pencarian asisten rumah tangga (ART) Dara Arafah, Mursidah (52) yang menggondol brankas berisi uang nyaris Rp1 miliar masih terus dilakukan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya mengatakan pihaknya sampai saat ini belum mengetahui keberadaan dari Mursidah.Â
Ada beberapa hal yang membuat Polisi cukup kesulitan menemukan Mursidah. Salah satunya terkendala karena telepon genggam yang dimiliki Mursidah mati dan petugas kesulitan melacak lokasinya.
"Belum (tertangkap). Karena handphonenya mati, kalau HP-nya itu hidup, dari kemarin mungkin sudah ditangkap," ujar Febri saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 9 September 2022.
Kendati begitu, Febri menjelaskan pihaknya terus melakukan upaya pencarian terhadap Mursidah. Termasuk dengan memperluas proses pencarian hingga ke kampung halamannya yang berada di Cilacap, Jawa Tengah.
"Iya (masih dicari). Bisa saja (pencarian ke Cilacap), kan tim sudah disebar semua," bebernya.
Polisi menduga, Mursidah melarikan diri ke luar kota setelah mencuri brankas berisi uang nyaris Rp1 miliar. "Setiap kemungkinan (termasuk kabur ke luar kota) pasti," ujar Febri
Diberitakan sebelumnya, Dara Arafah membagikan kabar tidak menyenangkan tentang musibah yang tengah dihadapinya. Selebgram tersebut mengungkapkan bahwa ia baru saka dirampok oleh mantan asisten rumah tangganya (ART) yang selama ini bekerja untuknya.
Berdasarkan unggahannya di Instagram, Dara Arafah mengungkapkan bahwa mantan ART nya itu membawa lari brankas pribadi miliknya yang berisi barang-barang berharga.
Wanita 52 tahun yang kini sedang dicari keberadaannya itu melakukan aksinya pada 4 September lalu ketika Dara sedang tidak berada di rumah.
“Inalilahi wainalilahi rojiun. Masih shock banget mantan pembantu bawa kabur berangkas gue???? kejadian nya tanggal 4 kemarin pas gue lagi gaada di rumah," tulis @daraarafah, dikutip Selasa 6 September 2022.
Berdasarkan informasi yang diungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya uang yang berada di brankas tersebut berjumlah Rp700-800 juta.