Bocah SD yang Diperkosa Remaja SMP di Jeneponto Jalani Operasi

Ilustrasi pencabulan wanita
Sumber :
  • Istimewa/Supriadi Maud/VIVA.

VIVA Politik – Bocah inisial M yang merupakan korban pemerkosaan di Jeneponto, Sulawesi Selatan, kini menjalani operasi alat vital. Bocah 7 tahun itu dilarikan ke RSUD Labuang Baji, Kota Makassar lantaran mengalami sakit pada alat vitalnya usai dicabuli remaja SMP inisial A (15).

Bocah 9 Tahun Dianiaya 4 Pria di Tangerang Usai Diduga Mencuri

Ibu korban, S saat ditemui menuturkan bahwa anaknya telah menjalani operasi sekitar empat jam lebih. Hanya saja dia belum bisa bicara secara detail seperti apa hasil operasi anaknya.

"Iya, kemarin mulai dioperasi alat vitalnya. Mulai jam 02.00 Wita 14.00, habis magrib baru selesai," kata S saat di RSUD Labuang Baji, Makassar, Kamis 4 Agustus 2022.

Kecanduan Nonton Film Porno, Ayah di Tanjungbalai Cabuli 2 Putri Kandungnya

Ilustrasi kasus pencabulan

Photo :

S mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan putrinya, dokter menyebut kondisinya sudah membaik. Hanya saja masih perlu menjalani perawatan setelah operasi.

PNS yang Cabuli Pelajar SMP di Jambi Terancam 15 Tahun Penjara

"Ituji na bilang dokter, tidakji (baik-baik saja)," singkatnya.

Dijelaskan lagi olehnya, bahwa sebelum putrinya dirujuk ke RSUD Labuang Baji, M sempat dirawat di beberapa lokasi. Namun belakangan akhirnya dirujuk ke Kota Makassar di RSUD Labuang Baji. Rujukan itu dilakukan karena fasilitas di rumah sakit awal tidak memadai untuk M dirawat dan melakukan operasi.

"Iya dirujuk karena fasilitas di RS Jeneponto kurang ki, jadi kasian jelang tiga hari mi di sini," ucapnya.

Pelaku Diamankan Hindari Amuk Massa

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jeneponto Iptu Nasruddin menuturkan, bahwa kasus pemerkosaan anak di bawah umur itu telah ditangani. Dia mengaku bahwa saat ini pelaku yang masih duduk di bangku SMP itu telah jadi tersangka dan ditahan di Mapolres.

"Benar pelaku sementara kita amankan dan jadi tersangka di Mapolres Jeneponto," ungkap Nasruddin.

Dia menjelaskan, bahwa penahanan remaja inisial A itu dilakukan lantaran telah mendapat ancaman pembunuhan dari keluarga korban.

"Diduga pelaku ini diamankan karena kalau tidak diamankan dibunuh di sana (di kediamannya)," katanya

Nasruddin mengatakan kasus seperti ini sangat sensitif di wilayah Jeneponto. Atas dasar itulah pihaknya bergerak cepat mengamankan terduga pelaku.

"Jeneponto kalau berhubungan dengan kasus begini itu sangat rawan, risikonya dibunuh kalau pengamanan tidak cepat," sebutnya.

Hingga kini, kasus pemerkosaa yang terjadi tepatnya di Kecamatan Bontoramba, Jeneponto pada Minggu 31 Juli 2022 pukul 17.00 Wita masih terus didalami Polres Jeneponto, sambil menunggu hasil pemeriksaan M oleh dokter ahli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya