Anak Korban Penembakan di Semarang Takut Masuk Sekolah
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA Kriminal - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melakukan pertemuan dengan keluarga korban penembakan di Padangsari, Banyumanik, beberapa waktu lalu. Saat ini, korban dirawat di RSUP Dr. Kariadi.
Wali Kota Semarang Berikan Pendampingan Psikologi
Maksud dari pertemuannya tersebut, secara khusus untuk memberikan pendampingan psikologi pasca kejadian.
"Kejadian penembakan itu telah memberikan dampak buruk pada psikis anak-anak korban. Salah satu anak korban sampai ketakutan untuk berangkat sekolah. Kami menaruh perhatian penting pada pemulihan psikis keluarga korban," kata Hendrar setelah menjengkuk keluarga korban penembakan di RSUP dr Kariadi Semarang, kemarin.
Baca juga: Dalang Penembakan di Semarang Minta Tembak Kepala, Pelaku Pilih Perut
Berikan Motivasi
Ia mengaku telah berkomunikasi langsung dengan keluarga korban untuk memberikan motivasi. Namun dia menekankan bahwa yang dilakukannya merupakan komunikasi awal, untuk selanjutnya akan ada tim khusus yang akan memberikan pendampingan psikologis.
Izin ke Polisi
Ia menyebutkan secara resmi telah mengirimkan surat ke Polrestabes Semarang untuk diberi izin dalam memberikan pendampingan.
"Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang secara resmi telah mengirimkan surat permohonan izin pendampingan psikologis ke Polrestabes Semarang," kata Walikota yang akrab disapa Hendi tersebut.
"Pendampingan psikologis perlu dilakukan agar korban juga keluarga tidak merasakan trauma berat. Terlebih, anak korban dalam kategori masih di bawah umur, sehingga harus sesegera mungkin dilakukan pendampingan.
"Nantinya psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Seruni yang akan mendampingi langsung. Selain itu dalam pendampingan psikologis tersebut nanti juga ada dari Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengurus izin dan bisa memberikan rasa aman bagi anak di sekolahnya," kata Hendi.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne