Jejak Kopda Muslimin Rekrut Babi Cs untuk Habisi Nyawa Istri

Para tersangka penembakan istfi TNI di Semarang saat dibawa ke Mapolda Jateng.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA Kriminal – Tim gabungan dari Polda Jawa Tengan, Polrestabes Semarang dan Kodam IV Diponegoro berhasil mengungkap rencana pembunuhan melalui penembakan terhadap Rina Wulandari, istri anggota TNI AD di Semarang, pada Senin pekan lalu. Sebanyak 5 orang tersangka diamankan dalam rilis perkara yang dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Usai Tembak Mati Kasat Reskrim, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Kelima tersangka itu masing-masing Sugiono alias Babi dan Ponco Aji Nugroho sebagai eksekutor. Kemudian Supriono dan Agus Santoso sebagai tim pengawas, dan Dwi Sulistiyono sebagai penyedia senjata api yang digunakan pelaku untuk penembakan korban. 

"Modus operandi yang dilakukan adalah penembakan dengan senjata api. Motifnya adalah memperoleh upah," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin, 25 Juli 2022.

Marahnya AKP Dadang saat Serahkan Diri Usai Tembak Mati Kasat Reskrim: Saya Makan Kau!

Polda Jateng merilis 5 pelaku penembakan istri TNI di Semarang

Photo :
  • Youtube Polda Jateng

Kapolda mengatakan 3 hari sebelum penembakan korban diperoleh informasi bahwa kedua eksekutor ini melakukan transaksi senjata api rakitan berikut peluru dengan tersangka Dwi Sulistiyono senilai Rp3 juta. Senjata rakitan tersebut diduga digunakan pelaku untuk mengeksekusi korban. 

Terpopuler: Detik-detik Tawuran Mencekam, Kronologi Polisi Tembak Polisi

"Dilakukan eksekutor oleh saudara Babi sebanyak dua kali. Jadi tembakan pertama disinyalir tidak mematikan, dia kembali ke posko 200 meter dapat instruksi dari suami  saudara M untuk dilakukan tembakan kedua," ujar Kapolda

"Jadi tembakan pertama tembus, di TKP kita temukan proyektil satu. Kemudian tembakan kedua disinyalir bersarang di tubuh korban yang sekarang diangkat. Jadi dua proyektil kita amankan," sambungnya

Korban yang mengalami luka tembak langsung dievakuasi ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, suami korban menghubungi eksekutor untuk menyerahkan uang transaksi hasil pelaksanakan kegiatan penembakan korban. 

"Suami korban keluar ke minimarket sekitar 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp120 juta sebagai kompensasi dan telah dibagi oleh para pelaku," ungkapnya

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman saat jumpa pers penembakan istri TNI

Photo :
  • Youtube Polda Jateng

Saat ini, Kapolda menambahkan tim gabungan TNI-Polri masih mengejar Kopral Dua Muslimin, anggota Batalion Artileri Pertahanan Udara 15 yang merupakan suami Rina Wulandari, yang diduga sebagai otak upaya percobaan pembunuhan itu.

"Ini akan kita kembangkan kepada pleger, pesuruh, dalam hal ini suami korban. Tim masih berusaha untuk ungkap. Oleh karena itu saya imbau kepada suami korban yang diduga ini masih dalam pencarian kita untuk segera menyerahkan diri, sebelum tim melakukan tindakan tegas kepada yang bersangkutan," kata Kapolda.

Motif Asmara

Dari hasil penyidikan, diketahui motif Kopda Muslimin merekrut pembunuh bayaran untuk menghabisi istrinya dipicu urusan asmara. Kopda Muslimin diketahui sudah memiliki pacar lagi. Hal ini berdasarkan keterangan dari pacar Kopda Muslimin yang sudah diperiksa berinisial W.

"(Motifnya diduga) punya pacar lagi. Ada saksi diperiksa yaitu pacar suami korban berinisial W," ujar Kapolda 

Dari keterangan W, Kopda Muslimin sempat mengajak pacarnya untuk melarikan diri usai penembakan terhadap istrinya. Namun W tidak mau. "Pacarnya W dilakukan pengamanan dan memberi keterangan bahwa dia (Kopda M) sempat lari usai kegiatan ini (penembakan) tapi pacarnya tidak mau," katanya.

VIVA Militer: Kopda Muslimin otak pelaku penembakan istri di Semarang

Photo :
  • Pendam IV/Diponegoro

Menurut Kapolda, rencana atau upaya pembunuhan terhadap istrinya ini sudah beberapa kali dilakukan oleh Kopda Muslimin. Upaya percobaan pembunuhan pertama, dilakukan dengan cara meracuni korban.

Kemudian, upaya percobaan lain dilakukan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban. "Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan santet," tambahnya.

Puncaknya, Kopda Muslimin merekrut pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya.
"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," ungkap Kapolda 

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman telah memerintahkan Pangdam IV Diponegoro, Danpuspom TNI AD dan Asintel untuk mencari Kopda Muslimin yang diduga sebagai dalang penembakan istrinya Rina Wulandari di Jalan Cemara III Banyumanik Semarang Senin, 18 Juli 2022 lalu.

"Ini kan baru diduga oknum suaminya dan sekarang masih dalam proses pencarian. Saya sudah perintahkan Pangdam koordinasi dengan Kapolda agar segera, bahkan Danpuspom, Asintel, mungkin yang bersangkutan sudah tidak di Jawa Tengah, sudah di daerah lain untuk segera dilakukan pencarian secara cepat," kata Jenderal Dudung dalam jumpa pers di Polda Jateng, Senin, 25 Juli 2022.

Jenderal Dudung memastikan pihaknya akan transparan dalam mengusut kasus yang melibatkan oknum anggota TNI AD. "Kita transparan kepada anggota yang melanggar akan dihukum tentunya dengan seberat-beratnya," ujarnya

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita ditembak oleh orang tak dikenal di depan rumahnya yang berada di Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Senin, 18 Juli 2022. 

Informasi yang diperoleh, korban berinisial R adalah istri dari seorang anggota TNI yang bertugas di Kota Semarang. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hermina Semarang untuk mendapatkan perawatan medis.  

Laporan: Teguh Joko Sutrisno
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya