5 Fakta soal CCTV yang Rusak dan Hilang di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Kriminal – Publik masih penasaran dengan kasus penembakan berdarah di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang terjadi pada 8 Juli 2022 lalu. Dalam kejadian ini, Brigadir Polisi Yosua atau Brigadir J tewas dengan luka tembak. Nah, yang jadi perhatian, peristiwa ini tidak terekam sama sekali oleh CCTV di rumah jenderal polisi bintang dua itu lantaran disebut rusak.

Sementara CCTV di pos keamanan rumah Sambo, sapaan Ferdy Sambo juga rusak lantaran tersambar petir jauh sebelum kejadian. Sekalipun ada yang merekam, dekodernya diambil oleh Polres Jakarta Selatan untuk proses penyelidikan tim yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA akan mengulas dan mengumpulkan fakta dari pernyataan polisi dan ketua RT rumah Irjen Ferdy mengenai CCTV yang harusnya bisa mengungkap detik demi detik kejadian ini selain keterangan dari saksi korban. Berikut penjelasannya:

1. Rusak dari 17 Juni

Kapolres Jakarta Selatan Komebspol Budhi Herdi Susianto

Photo :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan kamera pengawas atau CCTV yang ada di rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diketahui rusak saat terjadi baku tembak antara Brigdir J dengan Bharada E.

“Kami mendapatkan bahwa di rumah tersebut, memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu (17 Juni). Sehingga, tidak dapat kami dapatkan,” kata Budhi. 

Namun, kata dia, pihaknya tidak akan berhenti melakukan proses penyelidikan atas insiden saling tembak meski kamera CCTV di rumah Irjen Sambo rusak. Tentu, lanjut Budhi, pihaknya akan melakukan penyelidikan secara scientific crime investigation. 

“Kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific crime investigation. Kami mencari alat bukti pendukung, yakni CCTV dari sekitar rumah tersebut yang bisa membuktikan petunjuk adanya proses atau orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut,” jelasnya

2. Diambil Bareskrim

CCTV OM-H1.

Photo :
  • Olike Indonesia

Ketua RT 05 RW 01 kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto membeberkan bahwa tidak ada rekaman CCTV kompleks Polri yang menunjukkan pergerakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Menurut keterangan dari satpam yang menjaga pos, decoder CCTV diganti oleh anggota kepolisian satu hari setelah kejadian tersebut.

"Maksudnya (yang diganti) itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, (tapi) CCTV alatnya yang di pos. Ya (diganti polisi)," ungkapnya.

Seno juga menambahkan, berdasarkan laporan sekuriti yang berjaga saat malam kejadian penembakan tersebut, bahwa salah satu kamera CCTV diganti oleh seseorang yang mengaku dari Bareskrim Polri. 

Polda Sumbar Periksa 5 Saksi dan Sita 4 Barang Bukti Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Rinciannya

"Satu satpam lagi laporan pada saya, bahwa CCTV di situ diganti katanya dari Bareskrim. Gitu laporan dari satpam kepada saya. Hanya itu," ujar Seno 

3. Buat Penyidikan

Kapolda Sumbar Pastikan Pecat AKP Dadang Penembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengklarifikasi kabar bahwa kamera pengawas (CCTV) di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang diganti berdasarkan keterangan ketua RT setempat yang berlokasi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Kamera CCTV itu, kata Budhi, telah diganti oleh penyidik Bareskrim saat insiden baku tembak antara dua ajudan Ferdy Sambo. 

Pasalnya kamera pengawas di lokasi itu telah disita oleh penyidik sebagian bagian dari proses penyelidikan. 

Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

"Mungkin yang dimaksud decoder CCTV lingkungan yang ada di pos. Karena yang lama disita penyidik. Agar tetap beroperasi maka diganti yang baru--mungkin itu yang dimaksud [CCTV Pos]. Logikanya, apa iya ketua RT tahu? Kan lazimnya decoder-nya ada di dalam rumah," ujar Budhi saat dikonfirmasi, Rabu, 13 Juli 2022.

4. Kapolri Serahkan ke Tim

Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memasrahkan kepada tim investigasi mengenai masalah kamera pengawas (CCTV) yang rusak di lokasi baku tembak maut di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Jakarta. 

"Saya kira, kalau terkait (CCTV rusak) hal seperti itu, tentunya, nanti kaitannya dengan kasus, tim gabungan yang akan memberikan masukan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022. 

Tim tersebut bakal bekerja mencari fakta-fakta terkait. Tim dipastikan bakal mempertanggungjawabkan semua yang mereka dapat. Yang pasti, katanya, rumah dinas dilengkapi dengan CCTV sangat penting untuk pengamanan.

5. Bukti CCTV rusak

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, ada pesan melalui WhatsApp namanya Om Josua. Diduga, nama Om Josua ini adalah Brigadir J. Dalam pesan tersebut, Om Josua diberitahu diduga oleh pembantu Sambo inisial K bahwa kamera CCTV rusak sejak Jumat, 17 Juni 2022. 

“Om, CCTV nya mati. Alatnya yang mati ya om,” tulis chat kepada Om Josua.

Kemudian, Om Josua merespons informasi terkait kamera CCTV mati itu. Lalu, Om Josua membalas pesan tersebut dan berjanji akan memperbaikinya nanti. 

“Siap om. Nanti diganti ya,” balas Om Josua. 

Mendapat informasi tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan saat ini tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja. Tentu, informasi tersebut akan didalami lagi.

 “Iya nanti kita tunggu tim bekerja,” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Rabu, 13 Juli 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya