Remaja yang Jatuh di Kalimalang Ditemukan Meninggal
VIVA – Hafiz Maulana (15) remaja dengan kondisi disabilitas yang hilang dan tenggelam setelah terbawa arus air Kalimalang, Cipinang Melayu Jakarta Timur akhirnya berhasil ditemukan. Namun sayang, korban ditemukan dalam kondisis sudah tidak bernyawa.
Kasi Ops Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan jenazah remaja tersebut berhasil ditemukan oleh pihaknya pada Kamis 7 Juli 2022 malam dan hingga kini telah diserahkan ke pihak keluarganya untuk di semayamkan.
"Korban sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan di pintu air Kalimalang yang berjarak 1 kilometer dari lokasi korban jatuh, selanjutnya korban dibawa ke rumah duka," ujar Gatot dikonfirmsi, Jumat 8 Juli 2022.
Gatot mengatakan pihaknya menerjunkannya ada sebanyak 13 personel untuk mencari remaja yang hilang tenggelam tersebut, Pencarian dilakukan salah satunya dengan menggunakan perahu karet.
"Pencarian dibagi menjadi 3 titik, titik pertama, pencarian di lakukan titik korban jatuh, titik kedua, di pertengahan antara lokasi korban jatuh dengan pintu air dan terakhir, pencarian dan pemantauan di pintu air," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya seorang remaja laki-laki bernama Hafiz Maulana (15) tenggelam dan terseret aliran Kali Malang, di Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat, RT 03/03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis 7 Juli 2022 sekira pukul 11.00 WIB.
Husnul Khotimah yang merupakan ibu dari remja yang hanyut tersebut mengatakan putranya itu merupakan seorang tuna wicara dan disabilitas mental.
Kejadian berawal dari Hafiz yang saat itu ikut bersama ayahnya ke tepi aliran Kalimalang wilayah Cipinang Melayu untuk mencuci sepeda motor.
Ketika sedang duduk di pinggir kali, Hafiz bermain-main dengan melambaikan tangannya untuk menyentuh aliran kali, Hafiz kehilangan keseimbangan lalu terjatuh.
“Ikut bapaknya nyuci motor, dia lagi duduk terus sambil main-main gitu, lambai tangan ke air, terus dia jatuh," ujar ibu Korban.
Husnul menjelaskan suaminya sempat menolong sang anak yang terjungkal ke kali, namun dirinya yang sudah tua tak mampu menahan bobot tubuh dari sang anak, kemudian melepasnya. Hafid pun terseret arus mengarah ke Cawang.
"Bapak sempat nolongin, tapi gak kuat nahannya. Dia anak berumur 15 tahun. Dia juga disabilitas tuna wicara, sama mental juga," ujarnya.