Orang Tua Justin Tak Terpikir Damai dengan Ketua Pemuda Bravo 5

Pemukulan Anak Politisi PDIP Justin Frederick
Sumber :
  • tangkapan layar Instagram @merekamjakarta

VIVA – Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Indah Kurnia mengaku belum mendengar permintaan penyelesaian dengan pendekatan restorative justice dari pihak Pemuda Bravo 5 atas pemukulan anaknya, Justin Frederick.  

Polda Metro Jaya Ternyata Paksa Sopir Taksi Online yang Dipukul Kompol Bambang untuk Berdamai

Bahkan Indah memastikan dirinya tidak terpikir untuk menyelesaikan persoalan di kawasan Tol Gatot Subroto tersebut secara kekeluargaan.

"Belum ada (permintaan restorative justice). Terus terang ini baru hari kedua, eh ketiga tanggal berapa kemarin (saat kejadian). Itu bahkan tidak terpikirkan (untuk itu), belum ada upaya apapun," kata Indah kepada wartawan Gedung DPR, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022.

Farhat Abbas Dibuat Diam Oleh Denny Sumargo, Beri Klarifikasi Terkait Ancaman Pemukulan

Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia (F-PDI Perjuangan

Photo :

Indah menyatakan, pihaknya sampai saat ini masih mengikuti proses hukum yang berlangsung di Polda Metro Jaya. Indah menuturkan, anaknya juga baru saja dikonfrontasi dengan pelaku oleh pihak kepolisian terkait kasus pemukulan tersebut.

Istana Buka Suara Soal Dugaan Paspampres Pukul Warga Usai Foto Bersama Jokowi

"Karena anak saya satu hari sampai jam 5 kami ada di Polda bersama kakak-kakaknya dikonfrontir dengan pelaku kemudian pulang istirahat," kata Indah.

Anaknya Alami Muntah-muntah

Indah lebih jauh mengungkapkan, anaknya yang menjadi korban pemukulan di Jalan Tol Gatot Subroto, setelah kejadian mengalami muntah-muntah dan kini dirawat di Rumah Sakit.

"Sekarang dia diobservasi karena kemarin dia muntah-muntah, jadi saya melakukan screening medical check up secara keseluruhan. Dirawat karena dia akan terus-terus, dia dijemput dari kamar kemudian dibawa ke tempat rontgen, difoto karena ada beberapa tahapan," ujarnya.

Indah mengatakan anaknya harus melakukan berbagai pemeriksaan seperti CT Brain atas rekomendasi dokter. Sebab, pukulan di kepala yang diterima anaknya bisa berakibat buruk di kemudian hari.

"Beberapa dokter sahabat saya mengingatkan untuk kontak kepala agak keras seperti itu harus dilakukan observasi, paling tidak dua dokter mengatakan ada istilah-istilah medis yang saya kurang paham. Untuk memastikan tidak akan ada efek di kemudian hari karena kadang-kadang kecelakaan yang tidak dirasakan itu, nanti beberapa tahun kemudian akan menjadi efek," ujarnya.

Menurut Indah, anaknya membutuhkan banyak sekali pemeriksaan, sebab mengalami luka dari kepala, rahang, mata dan tubuh.

"Banyak sekali yang harus diskrining oleh rumah sakit jadi dari mata yang merah itu dua-duanya diperiksa, kemudian memar di sini di rahang. Terus di sini ada merah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya