Dituduh Tumbalkan Pasien, Dukun di Jeneponto Diamuk Massa
- VIVA/Supriadi Maud
VIVA – Puluhan warga di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengamuk dan mengobrak-abrik rumah
milik ibu rumah tangga bernama Ente. Emak-emak 43 tahun itu dikenal di Jeneponto dikenal sebagai 'orang pintar' alias dukun yang dianggap masyarakat memiliki kemampuan mengobati orang sakit.Â
Ente yang merupakan warga BTN Romanga, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu Jeneponto, itu nyaris tewas diamuk massa.
Amukan massa itu terjadi lantaran Ente yang diketahui seorang dukun dituding menjadi penyebab meninggalnya seorang pasien yang ingin berobat dikediamannya. Beruntung polisi cepat ke TKP sehingga  korban dan keluarganya selamat dari amukan massa.
Ente yang menjadi korban, mengaku tidak tahu jika rumahnya telah didatangi massa. Menurutnya saat kejadian, massa sudah mengepung rumahnya dan langsung masuk ke dalam rumah hingga berkata ingin mengamuk dan menembak.
"Saya bilang masalahnya apa? Lalu salah seorang massa itu berkata jika saya telah menjadikan keluarganya tumbal hingga meninggal dunia namun saya jawab buktinya mana," ujarnya kepada awak media saat ditemui di RSUD Lanto Daeng Pasewang, Selasa 17 Mei 2022.
Usai menjawab pertanyaan itu, massa pun menyerang secara membabi buta.
"Ada yang menebas dan melempari batu  ke arah saya namun saya tidak lari karena saya tidak merasa bersalah dan hanya berdiri sambil membaca Allah Akbar," jelasnya.
Tak sampai disitu, massa yang beringas juga terus melempari batu, beruntung Ente mencoba menangkis hingga lengan terluka. Akibat dari insiden itu, Ente mengalami sejumlah luka sabetan senjata tajam
"Luka sobek pada bagian lengan 25 jahitan, lengan kiri 10 jahitan serta dagu 5 jahitan," katanya
Akibat kejadian itu, suami Ente akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi berdasarkan laporan kepolisian kasus ini telah ditangani PPA Polres Jeneponto dengan nomor LP/ B/ 203/ V/2022/ SPKT/ Polres Jeneponto/ Polda Sulawesi Selatan.
Kapolsek Binamu, Iptu Baharuddin yang dikonfirmasi membenarkan perihal kasus itu. Dia mengatakan, bahwa diperkirakan sebanyak 50 orang mendatangi dan merusak rumah tersebut. Mereka ke lokasi kejadian menggunakan empat unit mobil dan belasan motor.
"Benar, kejadiannya pagi tadi. Kelompok massa melakukan pengerusakan rumah," kata Baharuddin saat dimintai konfirmasi terpisah.
Baharuddin mengaku belum mengetahui pasti motif dari pengerusakan rumah itu. Dia hanya menyebut jika saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa saksi.
"Iya, pemilik rumah suami-istri itu memang dukun. Orang pintar obati sakit orang, tapi kami masih selidiki lagi motifnya perusakan itu," tandasnya.
Hingga saat ini, polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi serangan susulan. Akibat pengerusakan itu, korban diperkirakan merugi hingga Rp50 juta.