Penculik 12 Anak yang Mengaku Eks Napi Teroris Bilang Pernah Dicabuli
- VIVA / Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Kepala Polres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkap bahwa pria bernama Abi Rizal Afif tersangka penculik 12 anak di Bogor dan Jakarta mengaku pernah terlibat aksi terorisme di Jakarta.
Tiga di antara anak-anak yang diculik, kata Iman dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 13 Mei 2022, dicabuli oleh tersangka Abi. Tersangka melampiaskan hasrat seksual menyimpangnya pada ketiga anak itu karena melihat masing-masing anak menarik berdasarkan penampilan fisik.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan menjelaskan, tindak asusila pencabulan Abi terungkap berdasarkan pengakuan si tersangka. Abi mencabuli ketiga korban dalam kesempatan berbeda di kawasan Ragunan dan Pesanggrahan, Jakarta, dan yang terakhir di wilayah Kemang, Bogor.
Polisi memperlihatkan seorang pria eks narapidana terorisme yang disangka menculik 12 anak dalam konferensi pers di kantor Polres Bogor, Jawa Barat, Jumat, 13 Mei 2022.
- VIVA/Muhammad AR
"Dari 12 anak yang diculik dalam rentang waktu awal bulan suci Ramdhan (April) ada 12 anak. Dari 12 anak yang diculik itu, 3 orang dicabuli," katanya.
Perbuatan itu, kata Siswo, didasari trauma pelaku yang pernah menjadi korban pencabulan saat masih kanak-kanak. "Jadi dari pengakuan tersangka, tersangka sendiri pernah menjadi korban pencabulan pada usia ketika kelas 5 SD," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengonfirmasi bahwa Abi Rizal Afif bukan mantan narapidana terorisme. "Yang bersangkutan hanya ngaku-ngaku, mungkin cari popularitas," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid saat dikonfirmasi secara terpisah.
BNPT, kata dia, sudah memverifikasi kepada Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur yang disebut tempat Abi menjalani masa hukumannya. Abi Rizal dipastikan tidak pernah menjalani pembinaan dalam kasus tindak pidana terorisme. Dalam empat bulan terakhir pun tidak ada napi terorisme bernama Abi Rizal Afif yang bebas dari lapas.
Menurut dia, tiga narapidana yang bebas dari Gunung Sindur, antara lain Triyono bin Wagimin dalam kasus terorisme, Badru Salim bin Pepeng dan Dicky Permana bin Lili Jalili, masing-masing dalam kasus narkotika.
