Viral Wanita di Bali Ngaku Diculik, Polisi: Cerita Dia Rekayasa

Wanita di Tabanan Bali yang merekayasa penculikan.
Sumber :
  • Polsek Marga

VIVA – Warga Bali dihebohkan dengan seorang wanita di Beji Pura Puseh Nyitdah, Tabanan yang diduga diculik dengan posisi terikat dan mulut tersumpal. Namun, polisi memastikan wanita 19 tahun itu bukan korban penculikan.

Hari Keberlanjutan Sedunia, Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pantai Bali

Wanita tersebut sebelumnya mengaku mengalami penculikan dan penganiayaan hingga hampir diperkosa oleh 3 pelaku. Namun, setelah didalami polisi, ditemukan fakta bahwa pengakuan korban ternyata cerita karangan belaka.

"Itu cerita dia rekayasa, karena dia ada keluar dengan rekan laki-lakinya sampai jam 3 pagi. Sehingga dia takut pulang dan mencari cerita supaya suaminya tidak marah," ujar Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra kepada wartawan pada Kamis, 5 Mei 2022.

Polda Bali Bekuk Pelaku Usaha Pegadaian Ilegal di Jembrana

Dia menjelaskan dari laporan awal Polsek Kediri, wanita berinisial DAT tersebut pertama kali ditemukan dalam posisi tangan dan kaki terikat serta mulut tersumpal. Dari pengakuan DAT, laki-laki berinisial GA (28) bersama 2 pelaku lain menculiknya sejak Sabtu, 30 April 2022.

President Prabowo Aims to Transform North Bali into The New Singapore

Tapi, setelah digali, polisi malah menemukan banyak kejanggalan. Salah satu yang membuat polisi ragu karena keterangan korban yang kerap berubah-ubah.

Pun, GA sempat dimintai keterangan oleh Polres Tabanan. Lalu, terbukti GA maupun pelaku lainnya ternyata hanya fiktif yang dikarang DAT.

"Itu rekayasa, itu tidak ada semua. Dari awal pun berubah-ubah. Awalnya dia bilang 3 pelaku, lalu setelah didalami ada kejanggalan. Lalu, dia bilang cuma 1 orang katanya," tutur Ranefli.

Adapun GA adalah rekan kerja suaminya di proyek bangunan. Status GA saat ini telah dibebaskan.

Dari hasil penyelidikan polisi, DAT diketahui pulang larut malam usai bertemu laki-laki yang dikenalnya melalui sosial media.

DAT yang takut dimarahi suaminya lantaran pulang malam PUN minta saran kepada ayah mertuanya. Mereka akhirnya keduanya merekayasa penculikan. Kemudian, dalam kasus ini, sang ayah mertua diketahui turut membantu dalam mengikat DAT di TKP.

DAT saat ini masih dalam proses konseling. Keterbatasan intelektual didiri DAT maupun keluarganya membuat proses penyelidikan sempat terhambat. Maka itu, Polres Tabanan memutuskan untuk melakukan pendekatan khusus.

"Tidak kita tahan karena masih melihat secara psikologi, kita lihat yang bersangkutan memang dalam rumah tangga hidup di lingkungan keluarga yang perlu diperhatikan juga," jelasnya.

Menurut dia, pihaknya juga masih mendalami motif lain pelaku yang berani merekayasa penculikan. "Prosesnya tetap kita dalami apa yang jadi motivasinya karena dia memang bilang takut pulang malam," tutur Ranefli.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya