Satu Keluarga Diserang Orang Tak Dikenal, Satu Tewas
- U-Report
VIVA - Satu keluarga di Sumatera Selatan diserang orang tidak dikenal saat melintas di Jalan Lintas Timur Palembang-Ogan Ilir, dengan mengendarai sepeda motor, pada Sabtu malam, 16 April 2022, sekitar pukul 20.30 WIB. Insiden serangan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Korban Meninggal Pengendara Motor
Korban meninggal dalam peristiwa penyerangan ini ialah Rasid Chandi (32), yang merupakan pengendara motor. Sementara istrinya, Wulandari (27), mengalami luka cukup serius dan harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Di sisi lain, kedua anaknya justru selamat dari maut.
Informasi yang didapat, insiden penyerangan ini bermula saat korban Rasid bersama istri dan kedua anaknya pergi menuju ke Palembang dari Desa Tapus, Kabupaten Muara Enim, dengan mengendarai sepeda motor.
Dibuntuti dari Belakang
Namun keberangkatannya ke Palembang diketahui oleh para pelaku sehingga korban Rasid dibuntuti dari belakang. Saat melintas di wilayah Polsek Indralaya, sebuah kendaraan roda empat yang belum diketahui jenisnya memepet kendaraan korban.
Akibatnya korban pun terjatuh ke rawa di sisi jalan. Di saat bersamaan, dua orang turun dari mobil, pelaku langsung menyerang korban dengan membacok Rasid hingga mengenai bagian kening, leher, dan punggung, hingga terkapar di pinggir jalan.
Istri korban juga tidak luput dari sasaran bacokan hingga mengenai kepala dan tangannya, namun sempat menyelamatkan diri bersama kedua anaknya. Akibat kejadian itu, korban Rasid meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Warga Mengira Begal
Warga yang melihat kejadian itu sempat mengira korban dibegal atau korban perampokan. Warga pun berinsiatif langsung mengejar para pelaku yang langsung melarikan diri dengan mengendarai mobil.
"Kami sempat mengira begal. Namun menurut keterangan istri korban, tidak ada barang berharga mereka yang dirampas, seperti handphone, uang, hingga motor," kata saksi mati, Novri, Minggu, 17 April 2022.
Sementara itu, Kepala Polsek Indralaya, AKP Herman, didampingi Kanit Reskrim, Ipda Zulkarnain, mengatakan peristiwa pembunuhan tersebut, bukan begal, namun diduga motif dendam.
"Pelakunya sudah kita tangkap, dan motif pembunuhan bukan begal, namun dendam. Akan kita rilis di Mapolres," katanya.