Duel Maut Gegara Pepaya di Jambi, Pembeli Tewas Ditikam Pisau
- VIVA/ Muhammad A.R.
VIVA – Seorang pedagang pepaya di Pasar Atas, Kecamatan Pasar, Muarabungo, Kabupaten Bungo, Jambi, terlibat cekcok dengan pembelinya. Cekcok itu berujung duel maut yang menyebabkan pembeli berinisial AS ditikam perutnya hingga tewas.
Informasi dihimpun VIVA, pembunuhan itu berawal korban AS yang hendak membeli dan menawar pepaya kepada pelaku sekaligus pedagang R. Namun, karena tak terima atas omongan korban, pelaku adu mulut hingga berkelahi. Korban bersimbah darah terkena tikaman pisau di bagian perut.Â
Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, usai menikam korban, pelaku langsung kabur.Â
"Ya, benar ada, seorang pria inisial R membunuh inisial AS sampai meninggal," ujar Guntur saat dikonfimasi, Sabtu malam, 9 April 2022.Â
Guntur menceritakan kronologi kejadian bermula saat korban beli pepaya pelaku seharga Rp10 ribu. Namun, pelaku masih bersikeras tetap menjual dengan harga Rp13 ribu kepada korban.
Pun, saat ditimbang, korban penasaran dengan berat pepaya yang dibelinya. Korban curiga pelaku mempermainkan timbangan. Cekcok keduanya terjadi.
"Jadi, pembunuhan itu karena ada perselisihan hal sepele yakni masalah harga tawar. Dan, masalah timbangan sehingga terjadi cekcok berdua di pasar," jelasnya.
Korban saat itu juga sempat memukul pelaku dengan papan kayu. Lalu, perkelahian terjadi.
Saat itu, pelaku yang sudah kalut lalu mengeluarkan pisau di lapak dagangnya. Dia pun langsung menikam korban.Â
"Saat terjadi perkelahian, pelaku langsung mengambil pisau dan langsung menusuk korban sampai tewas," ujarrnya.
Sementara itu, saat korban terkapar, pelaku langsung kabur. Kemudian, pihak polisi yang dapat kabar itu tak lama kemudian menuju tempat kejadian perkara di pasar.
Saat polisi tiba, korban di lokasi juga sudah tak bernyawa. Polisi kini masih memburu pelaku R yang melarikan diri.Â
"Kejadian pembunuhan tepat Sabtu sore. Tim satreskrim Polresta Jambi langsung melakukan pencarian pelaku," katanya.Â