Wanita Pembakar RSUD Tanjungbalai Ditangkap, Diduga Gangguan Jiwa
- VIVA.co.id/ B.S. Putra.
VIVA – Satuan Reserse Kriminal Polres Tanjungbalai berhasil menangkap seorang wanita berinisial DEP (45) diduga melaku pembakaran RSUD Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Kepala Seksi Humas Polres Tanjungbalai, Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan DEP diamankan di rumahnya di Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai, Sabtu malam, 19 Maret 2022, sekitar Pukul 19.30 WIB.
"Saat ini DEP dalam proses penanganan pihak RSJ. Hal ini, dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan dan kepentingan penyidikan, untuk mencegah perbuatan berulang, yang dapat menggangu ketertiban umum," kata Dahlan kepada wartawan, Selasa 22 Maret 2022.
Dahlan mengatakan pihak kepolisian selain melakukan pemeriksaan terhadap kasus pembakaran rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai. DEP juga dilakukan pemeriksaan kejiwaan dirinya. "Selanjutnya, diobservasi oleh dokter jiwa," tutur Dahlan.
DEP diduga membakar RSUD Dr Tengku Mansyur, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Selasa siang, 16 Maret 2022, sekitar pukul 12.20 WIB. Kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, membuat tenaga medis dan pasien di rumah sakit tersebut panik hingga berhamburan menyelamatkan diri.
Kasus ini sudah dilaporkan pihak RSUD Dr Tengku Mansyur ke Polres Tanjungbalai. Kini, pihak kepolisian tengah memburuh terduga pembakaran rumah sakit milik Pemerintah Kota Tanjungbalai itu.
Dahlan menjelaskan kronologi kejadian pembakaran rumah sakit itu berawal dari DEP mendaftar diri Poly Obgyn (kandungan) RSUD Dr Tengku Mansyur dengan nomor antrean terakhir.
"Sebelum tiba giliran, tiba-tiba saja DEP menerobos antrean. Dimana, pelaku langsung menemui tim medis yang sedang berdinas. Selanjutnya, meminta obat penyubur untuk program bayi tabung. Namun, pelaku menjelaskan bahwa ia berstatus lajang atau belum menikah," jelas Dahlan.
Selanjutnya, Dahlan mengungkapkan petugas menjelaskan bahwa pihak RSUD Tengku Mansyur tidak menyediakan program bayi tabung. Setelah mendapat penjelasan petugas. Maka DEP pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.
"Tidak lama kemudian pelaku datang kembali ke RSUD dengan membawa kantongan plastik warna cream susu berisi cairan. Selanjutnya, pelaku kembali duduk dibangku antrean pasien poly obgyn," ungkap Dahlan.
Kemudian, DEP menuangkan cairan didalam plastik diduga bahan bakar disamping Poly Saraf di rumah sakit dan langsung menyulutkan dengan korek api. Sontak api membesar dan membuat panik orang yang berada di rumah sakit tersebut.
"Seketika itu api langsung menyala membakar bagian poly obgyn dan beberapa petugas RSUD berteriak adanya kebakaran ruang," ucap Dahlan.
Melihat api tersebut, petugas keamanan rumah sakit itu. Langsung memadamkan api menggunakan tabung racun api. Sedangkan, DEP melarikan diri dari rumah sakit tersebut.
"Setelah dilakukan pengecekan, maka dapati beberapa barang yang terbakar adalah wastapel, bangku, meja, lemari, dokumen atau data pasien dan kipas angin," ucap Dahlan.
Dalam olah TKP pihak kepolisian di lokasi kebakaran tersebut. Dahlan menjelaskan ditemukan kemasan plastik yang dibawa pelaku setelah dicium, aroma plastik berbau Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Akibat dari peristiwa tersebut beberapa barang yang terbakar tidak bisa lagi dipergunakan karena rusak terbakar dan pihak RSUD mengalami kerugian materil lebih kurang sebesar Rp1 juta," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku dan tengah dilakukan pemburuan. Peristiwa ini pun, menjadi viral di media sosial.