Preman Brutal yang Injak dan Aniaya Karyawan Anteraja Ditangkap

Kapolres Jakarta Timur Kombes Edwin Kurniawan
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kasus penyerangan kantor Anteraja di kawasan Jakarta Timur oleh sejumlah orang tidak dikenal atau preman viral di media sosial setelah terekam CCTV, Selasa 21 Desember 2021.

Gemas, Anak Ini Dijemput Anjing Peliharaannya Setiap Pulang Sekolah Jadi Viral di Media Sosial

Sejumlah orang tidak dikenal, memaksa masuk dan melakukan pemukula terhadap sejumlah pegawai jasa ekspedisi tersebut, kejadian tepat terjadi di salah satu jasa pengiriman barang di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa 21 Desember 2021 pukul 11.00 WIB siang. 

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengu para pelaku kasus penyerangan tersebut sudah diamankan pihaknya, dan kini dilakukan pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur.

Keseruan di Perayaan Hari Guru

Rekaman CCTV saat Kantor Anteraja di Jakarta Timur didatangi preman.

Photo :
  • istimewa.

"Sudah diamankan dan diproses," ujar Erwin dikonfirmasi. Selasa 21 Desember 2021.

Viral Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Bandara Ngurah Rai Bali, Ternyata Ini Penyebabnya

Erwin mengaku belum bisa menjelaskan secara detil terkait motif para pelaku melakukan penyerangan kantor ekpedisi tersebut.

“Nanti masih di periksa anggota” ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Susida mengatakan korban pengeroyokan ada lima orang atas kasus tersebut.

"Korban sementara ada lima orang," ujar Susisa dikonfirmasi, Selasa 21 Desember 2021.

Susida mengatakan, lima orang yang menjadi korban pemukulan kelompok tidak dikenal adalah karyawan ruko, para korban mengalami luka luka memar setelah dianiaya para pelaku. 

“Tidak ada luka akibat senjata tajam, Lebih kurang delapan sampai sembilan orang yang menyerang," ujarnya. 

Setelah menyerang, para pelaku berhasil kabur dari lokasi, para korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Timur, dalam kasus ini pula polisi telah periksa dua saksi.

"Sekarang kasus masih dalam penyelidikan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya