Sadis, Ayah Ikat Kaki dan Tangan Anaknya Lalu Dibuang ke Bendungan

Tersangka Dodi (35 tahun) berkaos biru di Polres Bungo.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin

VIVA – Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Mulya Jaya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo Jambi. Di mana seorang ayah secara tega mengikat kaki dan tangan anaknya sendiri lalu dibuang ke bendungan hingga tewas.

Sadis! Jenderal TNI Sebut AKP Dadang Seperti Sudah Biasa Hilangkan Nyawa Manusia

Informasi yang dihimpun VIVA, tewasnya korban diketahui setelah warga menemukan mayat di bendungan air pada kamis, 2 desember 2021. Kepolisian kemudian langsung membawa ke rumah sakit RS Hanafie Bungo untuk diotopsi. 

Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat di bendungan daerah Dusun Mulya Jaya dengan tangan dan kaki diikat dibunuh oleh ayah kandung sendiri. 

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah soal Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr: Hanya Lelucon!

Baca juga: 2.970 Rumah Terdampak Awan Panas Guguran Semeru

"Korban bernama Dodi (35 tahun), warga Jalan Sapat, Desa Mulya Jaya, Kecamatan Pelepat dan untuk pelaku saat ini masih diperiksa intensif dan Senin, 6 desember 2021 akan dilakukan pers rilis di Polres Bungo," ujarnya. 

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Guntur menyebutkan, tidak hanya ayah kandung korban yang diamankan, rekan ayah kandung juga ikut terlibat yang saat ini sedang diperiksa intensif di Satreskrim Polres Bungo. 

"Dari penyelidikan tim Polres Bungo, ada rekan ayah kandung korban ikut diamankan tepatnya pada Minggu 5 desember 2021 yang saat ini sedang diperiksa," jelasnya Senin, 6 Desember 2021.

Ilustrasi Korban pembunuhan

Photo :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

Terpisah Kepala Desa Mulya Jaya, Soma Wiradinata membenarkan penemuan mayat dengan kaki dan tangan terikat merupakan warganya sendiri dan ada indikasi dibunuh karena tewas dibenam di bendungan air. 

"Sebelum korban dibunuh sempat nongkrong dan rapat di KUD desa namun secara terkejut korban ditemukan dalam keadaan tewas di bendungan dengan tangan diikat beserta kaki korban," jelasnya.

Sema mengakui, jika korban sebelumnya punya riwayat gangguan jiwa namun setelah berbaur dengan masyarakat sembuh namun saat sebelum dibunuh korban dengan pelaku yang merupakan orang dekat korban sempat cekcok namun korban langsung dibunuh. 

"Ya benar, korban dan pelaku orang dekat korban sempat cekcok namun kita terkejut saat korban ditemukan dalam tewas di bendungan air," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya