Pengakuan Pemeran Wanita dalam Video Mesum di Garut

Tangakapan layar video mesum dua sejoli yang menyebar di Garut.
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

VIVA – Pemeran wanita dalam video mesum pasangan sejoli di Garut, Jawa Barat, akhirnya angkat bicara. Melalui kuasa hukumnya, si pemeran wanita R mengklarifikasi kejadian sebenarnya.

Truk Pembawa Semen Dorong Toyota Rush Nyaris Nyemplung ke Laut, Diduga karena Rem Blong

"Klien saya bukan ditangkap, tapi mengadukan dan melaporkan atas perbuatan pengunggah dan penyebar video. Catat ya bukan ditangkap," kata kuasa hukum R, Syam Yosef Djoyo, kepada tvOnenews.com lewat sambungan telepon Minggu, 21 November 2021.

Sam Yosef mengatakan bahwa kliennya bersama dirinya melaporkan pemeran pria berinisial G, yang diduga menyebar dan mengunggah untuk kepentingan mengancam kliennya. 

Bak Jagoan Pengguna Mobil Honda Ini Menembak Pajero Sport di Jalan

"Laporan pada Jumat malam (19 November) kemarin, saya dampingi R, pengakuanya memang jika tak menurut kepada si G yaitu mantan pacarnya, maka video itu akan disebar," tambah Sam Yosef.

Sam Yosef menambahkan bahwa kliennya adalah korban karena berada dalam ancaman mantan pacar.

Sopir yang Tembaki Mobil Pajero Cuma karena Kesal Gagal Nyalip Akhirnya Ditangkap

"Ya sebelum laporan kan kuasa hukum harus menguasai faktanya dulu, cerita klien harus diserap, makanya saya menyatakan klien saya korban karena berada dibawah tekanan mantan pacar. Katanya kalo tiap ngancam video akan disebar gitu bilangnya, itu intinya supaya korban menurut kepada mantan pacarnya. Selain mendapat tekanan dan ancaman, korban juga awalnya tidak tahu bahwa saat itu direkam," papar Sam Yosef.

Sebelumnya, empat buah video mesum yang diduga dilakukan oleh sepasang sejoli di sebuah kamar di Garut, Jawa Barat, membuat geger warga Garut. Video berdurasi pendek tersebut menyebar melalui aplikasi WhatsApp.

Baca juga: Heboh, 4 Video Mesum Dua Sejoli Menyebar di Garut

Korban luka-luka akibat gempa Kabupaten Bandung

Gempa Bumi Sebabkan Kerusakan di Puskesmas Kertasari, IDI Kerahkan 40 Tenaga Medis

Sementara itu, logistik makanan tidak hanya dibutuhkan oleh para pengungsi namun juga oleh para petugas kesehatan dan pengamanan di lapangan.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2024