Guru SMK di Aceh Barat Tewas Diduga Dirampok, Begini Kronologinya
- pixabay
VIVA – Seorang guru SMK di Aceh Barat tewas dibelakang rumah bersimbah darah pada Kamis (4/11) malam. Pembunuhan diduga dilakukan oleh perampok yang ingin mengambil harta milik korban. Diketahui korban Bernama Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.Â
Kepala Korban Pecah Diduga Dihantam Dengan Benda Tumpul
Guru Biologi SMK Arongan Lambalek itu ditemukan meninggal dengan kondisi kepalanya pecah. Diduga kepala korban dihantam dengan benda tumpul di bagian kepalanya oleh pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Barat AKP Parmohonan Harahap mengakatan, setelah mendapatkan informasi tersebut pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pelaku Membawa Emas Milik Korban
Dugaan sementara, kalung emas milik korban hilang 20 mayam, gelangnya 15 mayam. Mayam merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh, satu Mayam emas setara dengan 3,33 gram.
Kronologi Seorang Guru SMK Tewas di Rampok
Kronologi kejadian berawal saat suami pergi ke masjid untuk melaksanakan Salat Magrib. Sedangkan korban tinggal bersama seorang anaknya laki-laki berusia 15 tahun. Saat suami korban kembali ke rumah sekitar pukul 20.30 WIB, kondisi rumah dalam keadaan sepi dan pintu samping terbuka. Kemudian suami korban memanggil istrinya namun tidak ada yang menjawab. Suami korban menelepon istrinya tidak tersambung dan menelepon anaknya juga tidak dijawab.
Karena kedua nomor tersebut tidak bisa dihubungi, suami korban pun kemudian mencari-mencari korban ke toko fotocopy di desa tetangga, namun juga tidak ditemukan. Selanjutnya suami korban kembali ke rumah dan melihat sepeda motor Supra X milik korban yang terparkir di garasi samping rumah dalam keadaan tergeletak.
Karen curiga, suami korban masuk ke dalam rumah dan mengambil senter lalu mencari istrinya dan saat menuju ke belakang melihat tubuh korban sudah tergeletak di samping gudang belakang rumah.
Usai melakukan proses identifikasi jenazah tersebut, polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien untuk dilakukan visum. Jenazah sudah dikebumikan oleh pihak keluarga, dan kasus ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.