Tawuran Maut di Kampung Bahari Diduga karena Saling Ejek di Medsos

Foto sekelompok pemuda terlibat tawuran di Kampung Bahari Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Tawuran antar pemuda di Kampung bahari Jakarta Utara yang menewaskan seorang pemuda berinisial SR (20) diduga akibat saling ejek di media sosial. Kemudian, mereka pun janjian, menentukan waktu dan tempat untuk melakukan tawuran.

Nyamar Jadi Polisi, Komplotan Preman Todong Driver Ojol Pakai Airsoft Gun

Hal tersebut dikatakan salah seseorang warga yang enggan disebutkan namanya. Ia menjelaskan, tawuran tersebut diduga akibat dendam lama antar kedua kubu, yaitu geng Solo Bone dengan kelompok lain yang tidak dikenal .

"Jadi mereka itu biasa anak-anak remaja saling ejek di media sosial. Terus diserang lah anak Solo Bone. Ada dendam lama gitu," ujar sumber tersebut dikonfirmasi Rabu 3 November 2021.

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

Diketahui tawuran yang menyebabkan satu orang tewas itu terjadi pada Rabu dini hari, 3 November 2021 sekitar pukul 02:00 WIB, korban satu orang remaja tewas akibat tertembus senjata tajam hingga ke dada

Ilustrasi meninggal dunia.

Photo :
  • U-Report
Legislator Nasdem Sarankan Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Dites Kejiwaan

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, tawuran yang menyebabkan satu orang tewas itu merupakan kelanjutan tawuran sebelumya yang terjadi beberapa hari lalu.

"Itu anak yang nyerang yang kemarin juga. Masih lanjut mereka," ujarnya.

Sumber itu mengatakan, pada tawuran bagian kedua, puluhan remaja melakukan penyisiran ke gang-gang kecil yang ada di Kampung Bahari sembari menenteng celurit dan parang.

Perilaku puluhan remaja yang melakukan penyisiran tersebut seperti sedang mencari seseorang untuk membalaskan dendamnya. Beberapa orang remaja yang menyerang itu juga membawa kembang api dan petasan untuk memancing musuhnya keluar.

Sementara hingga kini belum diketahui puluhan remaja berasal dari mana. Rekaman video CCTV terkihat puluhan remaja berjalan santai dengan menenteng senjata tajam celurit dan parang, diduga gerombolan remaja tersebut dari pihak penyerang.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ghulam Nabhi menengaskan, dalam kasus ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan saksi saksi sekitar lokasi. Ghulam menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus tawuran yang menyebabkan seorang remaja tewas itu.

"Kita masih cari keterangan saksi apakah itu pencurian atau tawuran, karena cuma satu orang. Satu orang dan enggak ada yang nganter ke rumah sakit, repot yang nganter polisi. Kita lagi cari saksi-saksi dan olah TKP," kata Ghulam dikonfirmasi, Rabu 3 November 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya