Penembak Dantim Bais TNI di Aceh Berprofesi Sebagai Tukang Cukur

Penembak Komandan Tim Bais TNI di Pidie Aceh.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Polda Aceh menyebut eksekutor yang melakukan penembakan Komandan Tim (Dantim) Bais TNI di Pidie, Kapten Abdul Majid berinisial F (42) kesehariannya berprofesi sebagai tukang cukur.

Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Penumpang KA Kertajaya dari Ular Besar

Ia mengeksekusi Kapten Abdul Majid bersama dua rekannya yang ikut ditangkap masing-masing berinisial D (43) yang berperan sebagai penyedia senjata dan M (41). Eksekusi itu dilakukan tersangka di Desa Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

"Eksekutor F (42) profesinya sebagai tukang cukur. Dia yang menjadi eksekutor. Kemudian D penyedia senjata SS1-V2," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Kombes Pol Winardy saat jumpa pers, Minggu, 31 Oktober 2021.

KPK Panggil Bupati Situbondo Hari Ini, Bakal Langsung Ditahan?

Kabid Humas Polda Aceh menunjukkan pelaku dan senjata yang digunakan untuk menembak Dantim Bais TNI Pidie.

Photo :
  • VIVA/Dani Randi (Aceh)

F menembak korban dengan senjata SS1-V2 yang mengarah ke mobil korban, kemudian mengenai pinggang korban.

Media AS Sebut Trump Tak Akan Ancam Embargo Pasokan Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Winardy menjelaskan, senjata SS1-V2 ditemukan di kebun tersangka D, beberapa saat setelah dia ditangkap pada pukul 00.20 WIB dini hari tadi. Dari keterangan D, polisi kemudian menangkap M di Kabupaten Pidie Jaya.

Peristiwa itu bermula saat pelaku M mengajak korban bertemu di TKP. Namun di TKP ada dua pelaku lain yang menunggu dan melakukan perampokan.

Perampokan tersebut juga telah direncanakan oleh ketiga pelaku sehari sebelum eksekusi di kebun cabe milik pelaku D.

"Pelaku M kenal dan mengetahui keseharian korban. Motif penembakan ini adalah perampokan," sebutnya.

Dalam perampokan itu, Rp35 juta uang korban turut diambil oleh pelaku. Kemudian setelah beraksi ketiganya meninggalkan korban.

Kini, ketiganya masih diamankan di Polres Pidie untuk dilakukan pendalaman. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya