Satu Bulan, Polres Jakbar Ungkap Pabrik Sabu dan 8 Jaringan Narkoba

Polres Jakbar ungkap kasus narkoba jaringan internasional.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andrew Tito

VIVA – Polres Metro Jakarta Barat berhasil membongkar pabrik sabu jaringan internasional asal Iran dan 8 jaringan peredaran narkoba lintas Sumatera - Jawa, dalam kurun waktu satu bulan.

Agus Ardianto: Ada 113 Napi 'Gembong Narkoba' Dipindahkan ke Nusa Kambangan

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Danang Setyo membenarkan pihaknya dari berbagai unit, bekerja cepat untuk mengungkap berbagai kasus peredaran narkoba.

“Ya benar, dalam jangka waktu satu bulan kita berhasil ungkap pabrik sabu jaringan internasional, dan 8 jaringan peredaran sabu-ganja, lintas Sumatra Jawa,” ujarnya.

BNN Sebut Bandar Jadikan Kemiskinan sebagai Alat Rayu ke Masyarakat agar Mau Edarkan Narkoba

Danang mengatakan, kerja keras pihaknya untuk mengungkap pabrik sabu dan 8 jaringan peredaran Sumatera Jawa tersebut bukan perkara mudah. 

“Kita bekerja keras sedemikian rupa hingga dalam waktu satu bulan, pabrik sabu dan 8 jaringan lintas provinsi ini berhasil terungkap,” ujarnya.

Lanjutkan Proses Hukum di Filipina, Mary Jane Ingin Rayakan Natal Bersama Keluarganya

Sementara itu Wakasat Narkoba AKP Arif Purnama Oktora merinci mengenai pengungkapan pabrik sabu dan 8 pengungkapan lainnya.

“Kita berhasil ungkap pabrik sabu asal Iran di Karawaci itu pada tanggal 2 September 2021,” ujar Arif.

Arif mengatakan, pengungkapan pabrik sabu asal Iran di Karawaci tersebut berdasarkan ditangkapnya seorang pengecer sabu di kawasan Kalideres Jakarta Barat. 

“Hasil pengembangan dari pengecer yang tertangkap di Kalideres, kita akhirnya berhasil ungkap pabrik sabu itu,” ujarnya.

Dalam pengungkapan pabrik sabu tersebut, polisi berhasil menyita 4,5 kg sabu siap edar kualitas atas, sebelum berhasil diedarkan ke masyarakat. 

“Pabrik tersebut ternyata sudah beroperasi selama empat bulan,” ujar Arif.

Selanjutnya, Polres Metro Jakarta Barat mengungkap 8 jaringan narkoba lintas provinsi asal Sumatera.

Arif mengatakan, pengungkapan 8 jaringan peredaran sabu tersebut berawal dari pihaknya menangkap kurir berinisial USM (35) di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, pada 4 September 2021.

“Petugas temukan tas ransel yang dibawa tersangka berisi sabu sebanyak 19 paket dengan berat 19,6 kg,” ujar Arif.

Arif menjelaskan, dari penangkapan kurir sabu asal Aceh tersebut kemudian dikembangkan. Polisi berhasil mengungkap 7 kasus lainnya peredaran sabu dan ganja melalui jalur darat ekspedisi dan angkutan umum.

Dalam kasus ini Arif mengatakan pihaknya menangkap 9 orang tersangka dengan masing masing inisial USM (35), ADM (37), DG (23), FR (24),MI(25), RN (30), RR (35),PI (33),FP (31).

“Tujuh kasus peredaran ganja sabu lainnya yang menggunakan pengiriman ekspedisi dan jalur darat, berhasil kita ungkap berdasarkan hasil kerja sama Polres Metro Jakarta Barat dengan pihak Bea Cukai,” ujarnya.

Adapun rincian lokasi pengungkapan narkoba tersebut yaitu Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur; Jalan S.Parman Slipi Jakarta Barat; Cimanggu, Tanah Sereal, Bogor; Cengkareng, Jakarta Barat; Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat; Kemayoran, Jakarta Pusat; Malang, Jawa Timur; Bekasi, Jawa Barat.

Dalam pengungkapan ini, Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyita barang bukti sebanyak 22,3 kg ganja dan 22,2 kg sabu yang diedarkan jaringan ini hingga ke wilayah Malang Jawa Timur.

Para tersangka dan barang bukti narkoba tersebut dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Barat guna dilakukan proses hukum.

Atas perbuatannya, 9 orang tersangka dikenakan pasal 112 dan 114 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya