Diancam Pisau dan Kaki Dibakar, Bocah Ini Jadi Korban Pencabulan
VIVA – Seorang bocah berusia 11 tahun di Kota Medan, Sumatera Utara diduga menjadi korban tindakan pencabulan yang dilakukan sekitar 10 orang, di kawasan Kecamatan Medan Amplas, Senin siang, 23 Agustus 2021, sekitar pukul 14.00 WIB.
Kronologi kejadian diceritakan oleh ibu korban PA kepada wartawan, Rabu 1 September 2021. Korban saat itu hendak ke warung dekat rumahnya untuk membeli jajan. Tiba-tiba ia didatangi seorang pria dan mengajak naik ke mobil bak terbuka yang ditutupi terpal.
Selain menerima tindakan asusila itu, bocah yang baru duduk dibangku kelas Sekolah Dasar itu, kakinya dibakar menggunakan api rokok dan diancam dibunuh menggunakan pisau, bila mengadu apa dialaminya kepada orangtuanya.
PA menjelaskan, anaknya mengalami pencabulan di atas mobil pickup itu secara bergantian. Usai melakukan aksinya, para pelaku membawa korban ke lokasi semula dan ditendang dari atas mobil tersebut.
Setelah kejadian itu, korban mengalami trauma dan memilih berdiam diri saat di rumah. Melihat hal itu, ibu korban mengajak anaknya untuk berbicara. Namun, ia tidak mau bicara apa yang sedang dialaminya tersebut.
"Malam itu (hari kejadian) saya lihat anak saya itu murung, terus saya tanya kenapa, keadaannya seperti sangat trauma. Namun saat itu, anak aku itu tak mau jawab," kata PA.
Korban tidak menjawab pertanyaan ibunya. Malah korban menangis. Setelah itu, baru anak di bawah umur itu, dengan jujur menceritakan apa yang dialaminya.
"Lalu anak itu saya bujuk, baru lah dia (korban bercerita) bahwa ia dicabuli oleh 10 orang," jelas PA.
Tidak terima dengan apa dialami anaknya, ibu korban membuat laporan ke Mako Polrestabes Medan. Dengan nomor laporannya, STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan.
Ibu korban sangat berharap kepada petugas kepolisian mampu segera mengungkapkan pelaku pencabulan dialami anaknya. Karena, memberikan dampak trauma yang mendalam terhadap korban.
"Akibat kejadian itu, anak aku itu takut dan trauma pergi ke masjid apa lagi melihat mobil pickup, takut kali dia. Karena bukan hanya di sodomi, anak aku itu juga mulutnya dimasukan kemaluan para pelaku," sebut ibu korban sambil menangis menceritakan kejadian ini kepada awak media.
Sementara itu, korban pada awak media bercerita tentang apa yang dialaminya. "Aku mau ke warung om, lalu datang mobil pickup terus aku dinaikan ke atas mobil disitu celanaku dibuka. Mulut aku dimasukan itu (alat vital) terus kaki aku dibakar rokok, sama diancam pisau," tutur korban.
Terpisah, Kepala Uni Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan (PPA) Reserse Krimin Polrestabes Medan, AKP Mardianta Ginting mengaku sudah menerima laporan secara resmi dari ibu kota korban.
Mardianta mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku pencabulan tersebut.
"Iya benar bang, hasil visumnya belum keluar," kata Mardianta.