Penanganan Kasus Penipuan Dinilai Lamban, Ruhut Sitompul Lapor Kapolri

Politikus Ruhut Sitompul
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Polres Jakarta Utara dinilai lamban dalam penanganan pengembangan perkara penipuan dan penggelapan jual beli gadget yang merugikan korban Rp7 miliar.

Menurut pengacara korban Ruhut Sitompul, penyidik Polres Jakarta Utara belum melakukan upaya paksa penangkapan terhadap beberapa orang yang terlibat dalam kasus penipuan yang menimpa dirinya.

Ruhut melanjutkan, pengembangan ini merupakan amanat putusan pengadilan yang termaktub dalam berkas perkara terdakwa Depemta Tjongianto.

“Ini kan jelas prosedur hukumnya, kenapa Polres Jakarta Utara kok lambat. Nama-nama yang diduga terlibat jelas dalam putusan hakim PN Jakarta Utara,” jelas Ruhut dalam keterangan tertulisnya.

Ruhut menyesalkan, ayah Terdakwa Depemta Tjogianto yakni Tarsisius Tjogianto masih bebas, padahal, sambung Ruhut, Tarsisius terlibat penipuan gadget yang mencatur nama instansi bea cukai ini.

Ruhut menegaskan, korban melalui dirinya sudah melaporkan ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, terkait lambannya penanganan perkara yang dilakukan anak buahnya di Polres Jakarta Utara ini.

“Saya sudah lapor ke Kapolri dan Kapolri menegaskan akan memproses kasus tersebut,” kata Ruhut.

Sebelumnya, kasus ini berawal dari perkenalan korban Robie dengan Depemta Tjongianto sebagai terdakwa di sebuah tempat gym. Lalu kemudian terdakwa menawarkan ke korban gawai murah.

Polisi Selidiki Superstar Fitness terkait Dugaan Penipuan ke Member

Akibat bujuk rayu terebut, korban tergiur lalu memesan ratusan gawai ke terdakwa.Lantas gawai tersebut tidak sesuai apa yang dibicarak awal terdakwa.

"Jadi terdakwa ini selalu mencatut nama Bea Cukai," ujar Robie.

Film Terakhir Song Jae-rim Terinspirasi dari Skandal Luna Coin, Dirilis Januari 2025

Baca juga: Kades Tersangka Narkoba di Jember Mengaku Dapat Sabu dari Polisi

Cegah Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

Nyaris Jadi Korban Penipuan, Kisah Zahra dan Pakaian Impor yang Tertahan

Penipuan mengatasnamakan Bea Cukai adalah salah satu bentuk penipuan yang semakin marak di tengah antusias masyarakat berbelanja online.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024