Detik-detik Anak Pengemudi Ojol di Bantul Tewas Akibat Sate Sianida
- VIVA.co.id/Cahyo Edi
VIVA – Rekonstruksi kasus sate sianida digelar di Polres Bantul, Senin 7 Juni 2021. Dalam rekonstruksi ini, dihadirkan tersangka Nani Apriliani alias NA dan sejumlah saksi, salah satunya adalah Bardiman, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang juga ayah Naba Faiz yang menjadi korban dari sate sianida ini.
Dalam rekonstruksi ini total ada 35 adegan. Jumlah ini bertambah dari agenda awal yaitu 27 adegan.
Adegan rekonstruksi diawali dari tersangka NA yang menerima telepon dari kurir jasa pengiriman paket. Kurir ini mengabarkan jika pesanan NA sudah tiba. Pesanan ini berisi kalium sianida yang dibeli NA melalui aplikasi jual beli online.
Kalium Sianida ini disimpan oleh NA pada 13 Maret 2021. Kemudian di tanggal 25 April 2021, Kalium Sianida inilah yang dibubuhkan NA ke bumbu sate.
Dalam rekonstruksi terungkap pada tanggal 25 April 2021, NA berangkat dari rumahnya ke tempat kerja. Kemudian NA berangkat membeli sate ayam di daerah Umbulharjo dan membeli snack di daerah Kotagede. Setelahnya NA kembali ke tempat kerjanya.
Di tempat kerjanya ini, NA kemudian mencampurkan Kalium Sianida ke bumbu sate. Kemudian NA berganti pakaian memakai gamis dan hijab dan menukar sepeda motornya dengan milik temannya.
NA kemudian berangkat ke daerah Mandala Krida. Setibanya di Gayam, NA pun mencari pengemudi ojek online untuk mengantarkan pesanannya ke Tommy yang tinggal di Villa Bukit Asri, Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul.
Di Jalan Gayam, NA bertemu dengan Bardiman yang sedang berada di serambi masjid. Kemudian NA meminta Bardiman mengantarkan pesanannya dan memberi uang jasa sebesar Rp30 ribu.
Usai Bardiman berangkat mengantarkan pesanan, NA pun kemudian kembali ke tempat kerja. NA berganti pakaian dan kemudian membuang baju gamis dan hijab yang dikenakannya ke tempat sampah.
Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan bahwa rencananya rekonstruksi ulang berlangsung 27 adegan. Namun saat di lapangan, adegan bertambah dan total menjadi 35 adegan.
"Awalnya 27 adegan. Tapi saat di lapangan ada beberapa temuan atau adegan yang belum ter-cover. Saat itu kemudian dilaksanakan, jadi semuanya 35 adegan," kata Ngadi.
Baca juga: Nani Pelaku Takjil Sate Sianida Cuma Mau Beri Pelajaran ke Target