Penipuan Penggandaan Uang Viral, Herman Beli Jenglot dari Toko Sulap
VIVA – Polisi mengungkap fakta baru terkait viralnya video penipuan modus penggandaan uang yang dilakukan Herman atau si ustaz gondrong. Pelaku diketahui membeli benda-benda mistis seperti jenglot, kotak ajaib dari salah satu toko sulap di Bekasi.
Kapolresta Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, menjelaskan dari pengakuan tersangka, peralatan kotak ajaib tersebut kemudian dipelajarinya agar bisa meyakinkan pasien dalam modus penggandaan uang.
"Ya, jadi untuk kotak ini berdasarkan pengakuan si Herman ini, didapatkan dari toko sulap. Di suatu tempat, di daerah Bekasi. Dan dia beli kotak itu. Dia pelajari cara pemakaiannya. Biar kelihatan seperti asli ya. Dia lapis sehingga untuk menipu, memperdaya pasiennya biar  kelihatan seperti asli ya," kata Hendra dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Rabu, 24 Maret 2021.
Hendra menyampaikan pembelian dari toko sulap ini termasuk jenglot yang dipamerkan tersangka dalam video yang viral. Selain itu, pelaku juga memiliki deretan benda mistis lain macam kuku harimau, gading gajah, dan pedang yang unik.
"Termasuk jenglotnya. Karena yang kita temukan tidak hanya jenglot ya. Ada barang-barang yang mengarah ke mistis ya ada kuku harimau, ada gading gajah, pedang yang unik ya, keris, dan lain-lain," ujar Hendra.
Selain itu, ia menambahkan ada beberapa tokoh terdahulu dalam rangkaian foto dipajang pelaku agar bisa meyakinkan pasien. "Bahkan ada beberapa foto tokoh-tokoh zaman terdahulu yang bisa mengarahkan pasien ini bahwa yang bersangkutan ini memiliki kesaktian," sebutnya.
Herman diketahui sebelum viral penggandaan uang, ia sudah lama menjalani praktik tukang pijat. Polisi menyebut sudah 20 tahun pelaku menjalani jasa pijat.
Pelaku kepada setiap pasien mengaku bisa mengobati berbagai macam penyakit. Herman juga mengklaim bisa memberikan bantuan jasa ghaib seperti urusan pelet dan pengasihan.
"Ya, macam-macam penyakit medis bahkan penyakit non medis. Bahkan dia juga melayani yang ingin apa pengasihan, pelet, atau ingin mendapatkan rezeki lebih gitu," kata Hendra.