Puluhan Siswa Taruna Papua Mengalami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Kepala Satuan Reskrim Polres Mimika, AKP Hermanto.
Sumber :
  • ANTARA/Evarianus Supar

VIVA – Polres Mimika, Papua, telah memeriksa lebih dari 30 orang saksi terkait kasus kekerasan dan pelecehan yang dialami oleh sejumlah siswa Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) di Timika.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mimika AKP Hermanto, di Timika, Rabu, 17 Maret 2021, mengatakan bahwa para saksi yang telah dimintai keterangan ialah siswa yang menjadi korban tindak kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh DF (30), oknum Pembina Asrama Putra SATP, pihak yayasan, guru dan pembina asrama.

Sejauh ini belum ada tambahan korban datang yang melapor ke polisi selain 25 siswa yang sudah membuat laporan sebelumnya. Polres Mimika sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Mimika untuk memeriksa kejiwaan DF.

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan

DF, yang baru setahun bekerja sebagai Pembina Asrama Putra SATP, melakukan tindakan amoral kepada 25 siswa SATP yang berusia antara 6 hingga 13 tahun. Perbuatan tak senonoh itu dia lakukan sejak periode November 2020 hingga 9 Maret 2021. Korban yang mengalami kekerasan 12 orang, sedangkan yang mengalami pelecehan 13 orang.

Kasus itu baru terungkap setelah seorang siswa berusia 6 tahun, berinisial ST, menangis di kamar. Setelah ditanya oleh pembina asrama yang lain, bocah ST lalu menceritakan peristiwa tragis yang ia alami.

Polisi Tangkap Komplotan Pembunuh Ojek Pangkalan di Tangerang, Niat Begal Motor

Tindak kekerasan yang dilakukan DF tidak saja menimpa siswa laki-laki di Asrama Putra Sekolah Taruna Papua, tapi juga dialami juga seorang siswi di sekolah itu.

Atas perbuatan bejatnya itu, DF kini terancam pidana penjara maksimal hingga 20 tahun sebagaimana diatur dalam Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016. (ant)

Mendikdasmen Abdul Mu'ti

MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana

Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menjamin keamanan para guru dari intimidasi dan kekerasan oleh pihak manapun. Terutama setelah MoU dengan Polri diteken

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024