Motif Bos Bank di Jakut Gerayangi 2 Sekretarisnya: Nafsu Berat

Ilustrasi pelecehan seksual.
Sumber :
  • U-Report

VIVA - Bos perusahaan keuangan di Ancol, Jakarta Utara, Jimmy (47), yang melecehkan dua sekretarisnya, yaitu DF (25) dan EFS (22) mengaku nafsu berat melihat kedua korban hingga nekat melecehkannya.

PNS yang Cabuli Pelajar SMP di Jambi Terancam 15 Tahun Penjara

Memanfaatkan keluguan korban serta situasi kantor yang sepi, lantas Jimmy pun beraksi. Untuk itu, polisi menyebut motif Jimmy tak lain karena nafsu birahinya yang tak dapat dibendung hingga nekat berbuat demikian.

"Karena nafsu aja sebenarnya. Dia memanfaatkan situasi yang sepi, karena dianggap karyawannya ini wajah lugu-lugu. Akhirnya dia memanfaatkan keluguan para korban ini," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Nasriadi, kepada wartawan, Rabu, 3 Maret 2021.

Bank Sinarmas Catat Sudah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Rp 7,5 Triliun

Baca juga: Jimmy Akui Gerayangi Tubuh Sekretarisnya untuk Ritual Sembahyang

Sampai saat ini, menurut Nasriadi, pihaknya baru menerima dua laporan korban DF dan EFS saja. Namun demikian, pihaknya tak mau berhenti sampai di situ.

LPS Ungkap Kunci Sukses Capai Kemerdekaan Financial

Polisi masih terus mendalami kasus tersebut guna menelusuri kemungkinan adanya korban lain.

"Sementara baru dua, karena dua ini pun ketahuan karena mereka saling curhat. Makanya kita lagi pengembangan apakah ada korban sebelumnya lagi yang terjadi," katanya.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres menangkap Jimmy, pelaku pelecehan seksual terhadap dua karyawan di wilayah Ancol, Pademangan, Selasa, 2 Maret 2021.

Wakapolres Metro AKBP Nasriadi menjelaskan dua korban yang melaporkan Jimmy. Mereka berdua mengaku jadi korban pelecehan seksual oleh bos tempat mereka bekerja selama empat bulan bekerja.

"Kita mendengar seluruh cerita yang dialami korban ini selanjutnya Satreskrim PPA melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap tersangka," ujar Nasriadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya