Satpam Hotel Aniaya Dokter Perempuan, Polisi Temukan Bukti Ini
- VIVA.co.id/Andrew Tito
VIVA – Polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penganiayaan terhadap dokter muda, Ranisa Larasati. Pelaku diketahui adalah seorang Satpam Hotel Bamboo Inn di Palmerah, Jakarta Barat.
Dari olah TKP tersebut, polisi menemukan salah satu ruangan yang terdapat bercak darah di dinding. Dugaan kuat, ruangan tersebut merupakan lokasi penganiayaan terhadap dokter perempuan tersebut.
Polisi juga sudah memeriksa tiga lokasi berbeda, yakni ballroom hotel tempat berlangsungnya kegiatan sertifikasi dokter. Kemudian, di rooftop lantai 6 tempat Ranisa disiksa pelaku. Lalu, basement yang menjadi bukti rekaman CCTV yang viral di media sosial.
Olah TKP itu dipimpin Kepala Unit Resmob Iptu Avrilendi dan Kepala Sub-unit Jatanras Ipda Rizki Ali.Â
Untuk diketahui, Ranisa datang ke hotel itu untuk melaksanakan sertifikasi. Polisi juga sempat mengecek ballroom.
Adapun di lantai 6, bekas bercak darah berceceran mulai pintu lift hingga kamar kosong yang berada di sampingnya. Polisi menduga kamar itu juga menjadi lokasi penyiksaan oleh pelaku.
Lanjut ke basement, polisi kemudian menemukan lokasi persis rekaman CCTV yang viral di media sosial. Lokasinya berada tepat di pintu lift yang berbatas kaca dengan parkir kendaraan.
Dalam rekaman yang viral, pelaku menjambak Ranisa dan menyeret hingga ke mobil usai memukul menggunakan kunci Inggris.
Di sana pula, polisi kemudian mengambil rekaman CCTV hotel. Korban datang, disiksa, hingga pulang akan dibuktikan dari rekaman itu.
"Kami akan segera melakukan penangkapan. Korban saat itu ke hotel mau jalani pelatihan," ujar Avrilendi saat dikonfirmasi, Rabu 23 Desember 2020.
Menurut dia, korban masih terbaring lemah di rumah sakit karena luka yang cukup serius di bagian kepalanya. Imbas luka itu, korban juga sempat menjalani operasi di rumah sakit.
"Luka di bagian bawah mata dan tempurung kepalanya pecah," ujar Kanit Resmob. (ren)
Baca Juga: Kondisi Dokter yang Dipukul Security Gegara Tolak Rapid Test
Â