50 Kali Disodomi, Manusia Silver Akhirnya Mutilasi Korban karena Ini
VIVA – Seorang pengamen yang membaluri seluruh tubuhnya dengan cat berwarna perak atau biasa disebut manusia silver, berinisial A (17), nekad memutilasi temannya sendiri, DS. Dia pun mengaku sering dicabuli dan akhirnya merencanakan aksi pembunuhan sadis tersebut.
Kepada polisi, A menceritakan sudah sebanyak 50 kali melakukan hubungan sesama jenis, atau disodomi oleh korban. Hal tersebut telah dialaminya sejak pertengahan tahun ini.
"Dari Juli sampai terakhir hari Minggu kemarin pengakuan korban lebih dari 50 kali dilakukan asusila atau tidur bersama," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis 10 Desember 2020.
Baca juga: Tarif Cukai Naik 2021, Petani dan Buruh Pabrik Rokok Bakal Dapat BLT
Dia menceritakan, antara korban dengan tersangka saling kenal sejak Juni 2020 di angkutan umum. Pertemuan berlanjut sampai korban mengajak pelaku ke perayaan ulang tahun.
Tiap kali berhubungan intim kata Yusri, tersangka mengaku kerap dibayar sebesar Rp100 ribu. Tapi, semakin sering sodomi itu dilakukan, korban kerap tidak dibayar.
Bahkan terakhir kali disodomi, sebelum pembunuhan itu dilakukan, A mengaku sempat diancam dengan pisau apabila tidak mau melayani korban. Atas dasar itu, tersangka kesal dan berniat menghabisi nyawa korban.
"Motif dasar karena korban kasar (saat berhubungan) dan pembayarannya mulai kurang bahkan beberapa kali tidak dibayar. Pengakuan pelaku dia sempat diancam dengan pisau lipat kalau tidak melayani korban malam itu," kata Yusri.
Sebelumnya, Yusri menyampaikan, pelaku diamankan saat sedang bermain Playstation. Namun, Yusri belum bisa menyampaikan keterangan lebih secara detail karena pelaku masih dalam pemeriksaan.
Seperti diketahui, publik dikejutkan dengan penemuan potongan mayat yang diduga korban mutilasi di daerah Kalimalang, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, Senin, 7 Desember 2020. Kondisi jasad pria tersebut mengenaskan karena tak ada kedua kaki dan kepala.
Warga setempat curiga kalau sosok mayat itu dibuang lalu ditinggalkan pelaku. Sebab, tidak ada bekas darah yang ada di lokasi temuan. Mayat itu juga tersangkut di pohon dekat kali sehingga bisa terlihat warga sekitar.