Usut Video Porno Mirip Gisel, Polisi Akan Panggil Ahli IT

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus.
Sumber :
  • VIVAnews/ Foe Peace Simbolon

VIVA - Kepolisan Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan meminta keterangan ahli lagi terkait kasus video porno mirip artis Gisella Anastasia alias Gisel. Ahli selanjutnya yang akan dimintai keterangan adalah ahli teknologi informasi alias IT.

Terpopuler: Suami Videokan Istri Mesum Bersama 3 Pria, Jerome Polin Uraikan Perhitungan Kenaikan PPN

"Kami akan memanggil saksi ahli IT," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, kepada wartawan, Sabtu, 14 November 2020.

Baca juga: Kasus Video Syur, Polisi Panggil Gisel 17 November

Gisel Ikut Tren Koleksi Boneka Labubu hingga Cry Baby, Blak-blakan Soal Budget yang Dikeluarkan

Ahli IT ini dipanggil guna membuat terang kasus ini. Rencananya, pemanggilan akan dilakukan Senin, 16 November 2020, mendatang.

Polisi pun akan memanggil Gisel pada 17 November 2020. Gisel diperiksa sebagai saksi.

Kenang Hal Memalukan Saat Audisi Indonesian Idol, Gisel: Melorot

"Rencana tindak lanjut, Senin akan panggil ahli IT," katanya.

Polisi sudah menangkap penyebar video porno mirip Gisel yaitu PP dan MN. Keduanya juga sudah ditetapkan jadi tersangka, dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Namun, untuk penyebar pertama video mirip Gisel itu masih diburu polisi. Sehingga, dengan demikian hingga kini polisi masih memburu pelaku lainnya.

Pada Sabtu dini hari, 7 November 2020, nama Gisel trending di twitter. Menurut penelusuran VIVA, hal ini terjadi karena munculnya video porno baru mirip dirinya.

Video tersebut berbeda dengan video syur seorang wanita yang dulu juga pernah ramai disebut mirip dengan mantan istri Gading Marten itu. Dalam video berdurasi sekitar 19 detik tersebut, seorang wanita mirip Gisel itu terlihat sedang melakukan hubungan intim dengan pria berewok di sebuah ruangan.

Sejauh ini, polisi telah mencokok dua penyebar video porno mirip Gisel secara masif. Mereka adalah PP dan MN. Pada polisi, keduanya membeberkan motif mereka menyebarnya secara masif adalah agar menambah follower akun media sosial mereka serta agar menang give away.

Sementara itu, untuk penyebar pertama video dan pembuat video hingga kini masih diburu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya