Receh Sekali, Ini Motif Dua Penyebar Masif Video Syur Mirip Gisel

Ilustrasi tahanan yang diborgol.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Dua pelaku penyebar video syur mirip artis Gisella Anastasia secara masif telah dicokok. Polisi pun membeberkan motif pelaku berinisial PP dan MN menyebarkannya secara video itu secara masif.

Blak-blakan! Gisel Ungkap Ada yang Bikin Momen Imleknya Jadi Spesial, Siapa?

"Tujuannya untuk menaikan followers (media sosial mereka)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 13 November 2020.

Selain itu, ada motif lain juga yang membuat keduanya melakukan hal tersebut. Motifnya tak kalah receh dari yang pertama. Motif lainnya adalah karena mereka tengah mengikuti give away di medsos. Karena ingin menang sehingga mereka terus menyebar video secara masif.

Gisel Mau Liburan Natal ke Korea Bareng Gempi, Gading Marten Ikut?

"Dan mengikuti quiz atau give away kalau follower-nya banyak. Ini menurut dia," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Sabtu dini hari, 7 November 2020, nama Gisel trending di twitter. Menurut penelusuran VIVA, hal ini terjadi karena munculnya video porno baru mirip artis Gisella Anastasia yang menyebar di media sosial.

Terpopuler: Suami Videokan Istri Mesum Bersama 3 Pria, Jerome Polin Uraikan Perhitungan Kenaikan PPN

Video tersebut berbeda dengan video syur seorang wanita yang dulu juga pernah ramai disebut mirip dengan mantan istri Gading Marten itu. 

Dalam video berdurasi sekitar 19 detik tersebut, seorang wanita mirip Gisel itu terlihat sedang melakukan hubungan intim dengan pria berewokan di sebuah ruangan. (ren)

Pria berinisial RYS (29), yang dicokok buntut menjual video pornografi anak di bawah umur lewat aplikasi Telegram

Tampang Penjual Ribuan Video Porno Anak di Telegram, Raup Cuan dari Banyak Member

Aksi konyol RYS membuatnya dibekuk polisi karena menjual ribuan video pornografi anak di bawah umur lewat aplikasi Telegram.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025