Polisi Ungkap Ciri-ciri Pembegal Kolonel Marinir saat Bersepeda
- VIVA/Wahyu Firmansyah
VIVA – Polisi masih memburu pelaku yang membegal Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda. Polisi kini tengah mendalami rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi guna menguak identitas pelaku.
"Kami masih melakukan pengejaran. Kami juga masih mendalami kamera CCTV di sekitar lokasi," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis 29 Oktober 2020.
Baca juga: Kapolri Minta Operasi Zebra Kedepankan Edukasi, Bukan Penilangan
Polisi coba mencari kamera CCTV lain guna membantu menguak identitas pelaku. Sebab, rekaman kamera CCTV yang telah didapat tidak terlalu jelas gambarnya. Dari hasil kamera CCTV yang didapat, nampak ada dua sepeda motor yang diduga pelaku penjambretan. Sayangnya, nomor polisi kedua motor itu belum terdeteksi karena gambar yang gelap.
"Kami identifikasi ada diduga dua motor dari CCTV tapi masih kita dalami dua motor itu karena arahnya sama. Satu mengawasi dan satu merebut barang korban," katanya.
Untuk itu, lanjut Yusri, pihaknya akan mempelajari rekaman CCTV itu melalui laboratorium forensik (labfor). Tujuannya tak lain agar gambar dapat lebih terang sehingga lebih mudah mengidentifikasi pelaku.
"Ini masih kita dalami dan masih akan kita cek di labfor untuk membuat terang semuanya," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman membenarkan insiden percobaan pencurian dengan kekerasan atau pembegalan yang dialami oleh salah seorang prajurit Marinir yang bernama Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko.
Menurut Kadispen Kormar, kejadian percobaan pencurian dengan kekerasan atau pembegalan itu terjadi ketika korban, Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko menjalankan rutinitasnya setiap hari gowes atau bersepeda dari kediamannya yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan menuju kantornya Markas Komando Korps Marinir Kwitang, Jakarta Pusat.
"Beliau hampir setiap hari berangkat kerja gowes dari kediamannya di Cilandak ke Mako Kormar Kwitang," kata Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman kepada VIVA Militer, Senin, 26 Oktober 2020.