Dikeroyok, Bripda AJS Dilempar Kaleng Biskuit hingga Disiram Air

Rekonstruksi pengeroyokan terhadap anggota polisi
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan dan pencurian barang berharga milik anggota Polri, Bripda AJS di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Jumat 9 Oktober 2020.

Terpopuler: Siswi Kristen Sekolah di Madrasah Islam Dapat Bantuan, Rekam Jejak Ketua KPK Baru

Rekonstruksi ini dilakukan di PT Idola samping Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat hari ini, 23 Oktober 2020. Penggunaan tempat kejadian perkara (TKP) pengganti ini untuk mencegah terjadinya kerumunan masyarakat bila dilakukan di lokasi asli.

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra menjelaskan, pihaknya juga mengganti peranan dua orang tersangka yang masih di bawah umur berinisial SD (16) dan MF (16).

Tampang 2 Pria yang Berlagak Jagoan Keroyok Sopir Taksi Online di Tol, Motifnya Persoalan Sepele

"Kami mengganti peran dua orang tersangka karena masih di bawah umur," ujar penyidik yang membacakan adegan per adegan Jumat 23 Oktober 2020.

Baca juga: Pendemo Omnibus Law Keroyok dan Curi Barang Anggota Polisi

2 Pelaku Pengeroyok Sopir Taksi Online di Tol Dalam Kota Saat Bawa Penumpang Ditangkap

Adegan pertama, tersangka SD dan MF berkumpul di kawasan Tambora pada Kamis, 8 Oktober 2020 malam.

Selanjutnya, pada Jumat, 9 Oktober dini hari, kedua tersangka mengendarai sepeda motor berkeliling ke lokasi kerusuhan di kawasan Gajah Mada, Tamansari.

Pada adegan kedua, SD dan MF melihat terjadi kerumunan dan saat didekati, anggota polisi AJS sudah dipukuli oleh massa. Tersangka SD langsung melempar kaleng biskuit ke arah korban.

"Tersangka SD melempar kaleng ke tubuh korban. Adegan ketiga, SD memukul bagian punggung belakang menggunakan tangan kosong dan kembali ke sepeda motornya," ujarnya.

Adegan keempat, tersangka MF turun dari sepeda motornya dan saat itu massa sedang memukuli korban. Di sekitar lokasi ada tukang sate dan MF melempar piring plastik ke arah korban.

Tidak puas melempar dengan piring plastik, MF mengambil bangku plastik dan melempari ke arah korban.

"Dia juga memukul paha korban," tuturnya.

Adegan kelima, MF masih terus melakukan penyerangan terhadap korban dan mengambil ember berisikan air disiramkan ke korban. Selanjutnya, tersangka memukul perut korban sebanyak tiga kali ketika korban sudah terjatuh.

Adegan keenam, tersangka MR yang baru pulang bekerja melihat korban sedang dipukul langsung turun dari sepeda motor dan memukul korban berulang kali sambil teriak 'Ini polisi'. Ia memukul dengan tangan kosong anggota kepolisian itu karena merasa dendam ketika bentrokan terjadi.

"Adegan ketujuh ketika korban terjatuh terkurap, handphone korban merek Xiaomi mental tepat deket dengan MR. Lalu, MR mengambilnya," ujarnya.

Adegan kedelapan, tersangka MR ini pulang ke rumah di Jalan Keamanan RT 14/06, Kelurahan Keagungan dan Tamansari, Jakarta Barat. Selanjutnya HP itu diberikan ke Y agar bisa segera dijual.

"Adegan kesembilan, handphone itu diserahkan ke F untuk dijual melalui OLX. Di sana ada seorang pembeli bernama I seharga Rp2.250.000," ucapnya.

Adegan kesepuluh, handphone korban dibawa pulang oleh tersangka A dalam kondisi sudah terhapus semua data korban. Adegan ke-11 tersangka F serahkan uang ke Y seharga Rp1,3 juta.

"Adegan terakhir tersangka Y berikan uang ke MR Rp450 ribu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya