Meninggal saat Lindungi Ibunya, Begini Sosok Rangga di Mata Sang Ayah

Ayah kandung Rangga, Fadly saat ditemui di Medan
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA – Rangga, bocah berusia 10 tahun, meninggal saat melindungi ibunya berinsial DN (28) dari pelaku pemerkosaan dan perampokan. Rangga pun menuai banyak pujian dari penjuru negeri karena keberaniannya melawan penjahat itu.

Kakak Tewas Usai Ditikam Adik Perempuannya di Mojokerto

Ayah kandung Rangga, Fadly Fajar, menuturkan bahwa Rangga memang sosok anak yang suka melindungi keluarganya. Saat tahu putra pertamanya itu dihabisi oleh penjahat, Fadly mengaku terkejut dan sedih.

Rangga diketahui tewas di tangan pelaku bernama Samsul Bahri di Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Samsul juga telah tewas di sel tahanan. 

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

"Anak saya itu memang pembela. Jadi kalau saya dengar dari cerita itu, memang saya yakin betul anak saya memang begitu," ujar Fadly dengan nada sedih.

Baca juga: Nelayan di Sumut Diterkam Buaya saat Mencari Ikan

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

Fadly mengatakan, Rangga adalah anak yang aktif sejak kecil. Kemudian, kepedulian kepada sesama juga terlihat dari korban. Rangga akan membela ibunya, ketika kedua orang tuanya sedang bertengkar.

"Jadi kalau kami ada cekcok dengan mantan istri saya, Rangga ikut itu membela ibunya. Dia enggak mau lagi nurut sama saya, semacam berontak lah," tutur Fadly.

Fadly bercerai dengan DN sejak dua tahun lalu. Setelah itu, Rangga dibawa ibu kandung ke Aceh pada 4 Oktober 2020, lalu. Sedangkan, putra kedua mereka, Rizky, tinggal bersama Fadly di Jalan Bunga Terompet, Kota Medan.

"Dia (DN) datang ke rumah, tapi waktu itu saya sedang tidak ada di rumah, yang ada ibu saya (nenek Rangga). Setelah minta izin, waktu itu saya cuma mau pastikan mereka tinggal di mana dan alamatnya di mana," kata Fadly.

Kepada nenek Rangga, DN semula mengatakan akan membawa Rangga ke Banda Aceh dan akan sekolah di sana. Selain membawa Rangga, DN juga mengurus surat pindah sekolah dari sekolah Rangga di Medan.

Kata Fadly, setelah tiba di Aceh, ia masih sempat berkomunikasi dengan Rangga untuk menanyakan kapan akan pulang ke Medan.

Dari balik telepon, Rangga mengatakan dengan tegas bahwa akan tetap berada di Aceh untuk menemani sang Ibunda. "Saya tanya, Rangga betah di sana? Dia jawab betah Yah (ayah). Dia bilang mau sama mamaknya di Aceh," tutur Fadly.

Fadly mengaku mengetahui putra meninggal dunia, satu hari setelah kejadian aksi biadab tersebut dan ditemukan jasad Rangga di Sungai Gampong Alue, Langsa, Aceh Timur, Minggu, 11 Oktober 2020.

"Enggak tahu kami kalau mereka tinggal di Langsa. Awalnya dikatakan tinggal di Banda Aceh," kata Fadly.

Usai mendapat kabar duka tersebut, Fadly langsung berangkat dari Medan ke Langsa bersama ayahnya yang merupakan kakek Rangga. Ia langsung mengantar bocah heroik itu, ke peristirahatan terakhirnya.

"Saya tahu anak saya ini memang pembela, saya percaya kematian dia tidak sia-sia karena membela ibunya. Itulah yang membuat saya dan keluarga ikhlas melepasnya," ucap Fadly. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya