Kapolda Irjen Nana Akui Kesulitan Tangkap Napi China Cai Changpan

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana
Sumber :
  • VIVA / Foe Peace

VIVA – Narapidana asal China bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang telah ditemukan di sebuah pabrik pembakaran ban yang ada di dalam hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Namun, saat ditemukan, Cai sudah tewas gantung diri.

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana mengungkap sebelum menemukan Cai, pihaknya menemui beberapa kesulitan. Kendala pertama adalah karena Cai cukup menguasai medan di Hutan Tenjo tempatnya bersembunyi dari kejaran petugas gabungan. Bagaimana tidak menguasai, Cai dan istri tinggal di sekitaran kawasan Hutan Tenjo sejak tahun 2003. Alhasil, dia pasti tahu seluk beluk hutan tersebut.

Baca juga: Fakta Bocah Rangga Dibunuh Pemerkosa Ibunya

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

"Selama pencarian yang memakan waktu kurang lebih sebulan, memang ada beberapa hambatan yang kami rasakan. Karena Cai Changpan dan istri tinggal di Tenjo cukup lama, mulai tahun 2003. Secara karakteristik dan geografis, dia cukup menguasai," kata Nana di Markas Polda Metro Jaya, Senin 19 Oktober 2020.

Hal ini ditambah bukti dari pengakuan istri korban yang menyebut kalau Cai kerap masuk ke hutan untuk berburu. Dia kerap menembak burung di hutan. Dari sinilah diyakini kalau Cai memang sudah paham betul medan Hutan Tenjo. Buntut lokasi hutan yang cukup luas, Polda Metro Jaya pun dapat tambahan bantuan personel dari Brimob sebanyak 1 SSK guna memburu terpidana mati kasus narkoba itu.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Ratusan personel gabungan yang diturunkan tak sia-sia. Mereka mempersempit ruang gerak Cai di Hutan Tenjo hingga membuat Cai lari ke Hutan Jasinga yang ada di sebelah Hutan Tenjo. Cai belum paham betul karakteristik hutan. Sehingga saat berada di Hutan Jasinga dia hanya bersembunyi di sebuah pabrik pembakaran ban pada malam hari.

Pada pagi hari, Cai akan kembali masuk ke Hutan Tenjo. Persembunyian Cai di pabrik ternyata diketahui satpam pabrik. Meski sempat diancam oleh Cai, satpam tetap melapor ke kepala desa. Alhasil, kepala desa melapor ke polisi hingga akhirnya dilakukan penggerebekan.

Sayangnya saat ditemui Sabtu 17 Oktober 2020 pagi sekira pukul 10.30 WIB, Cai sudah tidak bernyawa. Dia ditemukan tergantung di sana. Diduga hal itu dilakukan karena dia tahu dirinya sudah pasti akan tertangkap. Jasadnya pun lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur guna mengautopsi jasadnya.

"Ada indikasi, tanggal 20 ditemukan korban atau Cai Changpan, jadi terdesak dengan adanya anggota kami tim khusus gabungan. Sehingga ada rasa, tempat dia berlindung agak sulit. Karena anggota kami terus mobile. Sehingga ada jalan pintas dari yang bersangkutan untuk gantung diri di tempat pembakaran di Jasinga," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Hukum dan HAM membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi terkait dengan kaburnya seorang narapidana asal China dari Lapas Klas I Tangerang.

Humas Ditjen Pemasyarakatan, Rika Aprianti, mengatakan hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Pun, Polda Metro Jaya juga sudah membentuk tim guna menangkap Cai Changpan.

"Kami bentuk tim bersama-sama untuk mengejar yang bersangkutan. Tapi, saya tidak bisa melihatkan seperti apa teknis yang dilakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Senin, 21 September 2020.

Tim sudah mulai memburu napi yang kabur tersebut. Tim gabungan terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Ditlantas, Polres Tangerang hingga Lapas Tangerang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya