Fakta Bocah Rangga Dibunuh Pemerkosa Ibunya

Rangga yang dibunuh oleh pemerkosa ibunya
Sumber :
  • Instagram @ariekuntung

VIVA – Kasus pembunuhan terhadap bocah berusia 9 tahun bernama Rangga di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Aceh pada Sabtu 10 Oktober 2020 kemarin menjadi perhatian publik. Rangga diketahui dibunuh oleh Samsul Bahri saat mencegah ibunya diperkosa. Rangga dibunuh lantaran berteriak.

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah soal Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr: Hanya Lelucon!

Peristiwa ini bermula saat Rangga bersama ibunya (DA) tidur. Kemudian didatangi oleh Samsul sambil membawa parang dan tiba-tiba ada di dekat DA. Melihat kondisi ini, Rangga terbangun dan berteriak. Ibunda meminta Rangga kabur namun dia berteriak untuk meminta pertolongan.

Baca juga: Dirikan KAMI, Jenderal Gatot Batalkan Janjinya ke Cucu Usai Pensiun

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Samsul gelap mata. Parang yang ada di tangannya langsung menebas tubuh Rangga. Bocah itupun terkapar bersumbah darah. Samsul kembali menebas Rangga hingga tewas.

Berikut fakta-fakta pembunuhan bocah Rangga sang pahlawan itu yang dikutip dari beberapa refernsi, di antaranya:

Polisi Ungkap Peran Komplotan Pelaku Pembunuhan Pengemudi Ojek Pangkalan

1. Kronologi pembunuhan dan pemerkosaan

Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo mengatakan, usai membunuh Rangga, Samsul kemudian menyeret DA ke luar rumah. Kepala DA dibenturkan lalu diduga diperkosa dalam keadaan setengah sadar. Samsul membawa korbannya itu ke semak-semak lalu diduga kembali memperkosanya.

Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, Samsul malah mengajak DA membuang mayat Rangga. Dalam kondisi terikat, DA menolak.

Samsul meninggalkan korbannya yang terikat di tengah semak-semak. Beberapa saat kemudian, Samsul kembali membawa karung diduga berisi mayat Rangga semak-semak tempat dirinya meninggalkan DA.

Polisi menyebut Samsul sempat mengorek tanah. Namun dia kemudian membawa karung itu ke arah sungai dengan berjalan kaki.

2. Visum Rangga

Setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Aceh untuk divisum, pihak RS menyatakan hal yang mengejutkan soal Rangga. Hasil visum dari RS tersebut menunjukkan adanya sepuluh luka bacok, sayatan, dan tusukan pada tubuh Rangga.

Detilnya, jasad Rangga terdapat luka pada pundak kiri, leher, bahu, dada, tangan, hingga jari dengan lebar sekitar 0,5 sampai 8 sentimeter.

3. Samsul ditangkap

Setelah kejadian berdarah itu, Samsul memilih melarikan diri dan sembunyi di tempat yang aman. Namun tidak ada jejak yang bisa hilang. Gerak-gerik Samsul terendus oleh warga sekitar. Akhirya tak lebih dari 1 x24 jam, Samsul ditangkap oleh polisi dan warga sekitar atau persis tanggal 11 Oktober 2020. Samsul ditahan Polres Langsa untuk mempertaggungjawabkan perbuatannya.

4. Residivis

Samsul ternyata residivis yang dibebaskan dalam program asimilasi beberapa waktu lalu. Setelah bebas dari sel tahanan, Samsul yang juga pelaku dalam pembunuhan tersebut pulang kampung dan menjalani aktivitasnya di kebun sawit miliknya.

5. Pelaku sakit

Pada Sabtu 17 Oktober 2020, Samsul mengeluh sakit di sel tahanan. Dia ternyata mengalami sesak napas. Polisi yang berjaga kemudian membawa dia ke rumah sakit. Dokter memeriksa suhu tubuh, tensi darah serta kadar oksigen. 

Karena tak ada gelaja yang serius, Samsul akhirnya dibolehkan kembali ke sel tahanan. Namun saat tiba di ruang tahanan kembali, Samsul kembali sesak dan ditolong oleh penjaga.

6. Tewas

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo membenarkan meninggalnya Samsul Bahri. Ia meninggal Sabtu malam, 17 Oktober 2020. Samsul diduga sakit sesak nafas sebelum meninggal dunia.

“Dugaan sakit sesak napas, sehari sebelum tersangka meninggal dunia,” kata Arief saat dikonfirmasi, Minggu, 18 Oktober 2020.

Samsul sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh sesak nafas pada Sabtu dini hari kemarin. Setelah dilakukan perawatan intensif, ia diperbolehkan kembali ke Polres Langsa pada pagi harinya.

Arief bilang pada Sabtu malam sekira Pukul 23:30 Samsul kembali mengeluhkan sesak napas. Saat hendak dibawa ke rumah sakit, Samsul keburu meninggal dunia. (ren)

AKP Dadang Iskandar

Sadis! Jenderal TNI Sebut AKP Dadang Seperti Sudah Biasa Hilangkan Nyawa Manusia

Wakil Dekan Bidang Akademik di Universitas Pertahanan (Unhan), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Elphis Rudy menilai AKP Dadang Iskandar sudah terbiasa melakukan pembunuhan

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024