Polisi Cek Kejiwaan Sejoli Pemutilasi Rinaldi Pekan Depan

Reka ulang kasus pembunuhan mutilasi Rinaldi
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Polda Metro Jaya mengungkapkan dua pelaku kasus pembunuhan sadis dengan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu akan menjalani pemeriksaan kejiwaan pekan depan. Mereka adalah Djumadil Al Fajar dan Laeli Atik Supriyatin.

Kepala Manusia Ditemukan di Pinggir Sungai Jombang, Diduga Bagian Tubuh Mayat Pria Dimutilasi

"(Cek kejiwaan tersangka) Kami rencanakan minggu depan coba periksa kejiwaan DAF ini," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 24 September 2020.

Baca Juga: Potongan Tubuh Rinaldi Sempat Ditaruh Sejoli Pemutilasi di Kulkas

Pencari Ikan di Jombang Temukan Mayat Tanpa Kepala, Diduga Korban Mutilasi

Yusri menjelaskan, hingga kini pihaknya masih merampungkan berkas perkara. Berkas perkara belum lengkap karena polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan. 

Kata dia, hasil pemeriksaan kejiwaan itu diperlukan untuk dimasukkan ke dalam berkas.

Kasus Mutilasi Wanita di Ngawi, Polisi: Tersangka Golongan Psikopat Narsistik

"Kita lengkapi berkas dulu untuk kita memantapkan kembali unsur-unsur yang dijerat kedua pelaku ini baik itu Pasal 340, 338 itu pembunuhan berencana dan pasal 365," katanya.

Pembunuhan sadis terhadap Rinaldi Harley Wismanu bikin geger masyarakat. Pria 32 tahun itu dibunuh secara sadis oleh pasangan Djumadil (26) dan Laeli (27). Usai dibunuh, jasad Rinaldi dimutilasi jadi 11 bagian memakai golok dan gergaji. 

Pun, polisi menemukan jasad Rinaldi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu sore, 16 September 2020. 

Diketahui, motif dua pelaku karena faktor ekonomi dan ingin menguasai harta Rinaldi. Melalui rayuan salah seorang tersangka, Laeli, harta korban senilai Rp97 juta di rekening tabungan dikuras dua pelaku itu. (ren)
 

kasus pembunuhan ini terjadi pada Sabtu pekan lalu. Pelaku, Febri Arifin alias Ari alias Kakang alias Bebeb (31), ditangkap setelah melarikan diri ke kampung halamannya di Banyumas.

Pembunuhan Sadis di Tambora Bermula dari Utang Berlanjut Ritual Penggandaan Uang

Polres Jakarta Barat, mengungkap kasus pembunuhan sadis di Tambora. Modusnya adalah terkait ritual penggandaan uang, hingga menewaskan dua korban.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025