Hari Ini Polisi Gelar Rekonstruksi Penusukan Syekh Ali Jaber
- Dok. Kemenko Polhukam
VIVA – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik akan melakukan rekonstruksi terhadap kasus penusukan Syekh Ali Jaber oleh pelaku Alpin Adrian di Masjid Falahuddin, Lampung pada hari ini yakni Kamis, 16 September 2020.
“Rencananya penyidik mengagendakan besok akan dilakukan rekonstruksi,” kata Argo di Mabes Polri di Jakarta pada Rabu, 15 September 2020.
Menurut dia, sampai saat ini lokasi kejadian penusukan Syekh Ali Jaber masih dilakukan penjagaan oleh anggota polisi hingga digelar rekonstruksi. Dalam rekonstruksi nanti akan diperagakan beberapa adegan peristiwa penganiayaan berat yang menyebabkan luka tusuk.
“Jadi akan memerankan seperti apa adegannya, beberapa adegan akan dilakukan oleh tersangka dalam rekonstruksi besok,” ujarnya.
Baca juga: Dino Patti Djalal Positif COVID-19, Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Oleh karena itu, Argo kembali menegaskan bahwa Polri serius menangani kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sampai ke meja persidangan. “Pada prinsipnya bahwa polisi serius dan akan segera menyelesaikan berkas perkara ini ke Kejaksaan,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan penusukan terjadi terhadap Syekh Ali Jaber saat memberikan tausiyah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung. Akibatnya Syekh Ali Jaber menderita luka-luka. Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Bandar Lampung, Kompol Rezky Maulana mengatakan pelaku Alpin mengaku menusuk Syekh Ali Jaber secara spontan. Pelaku mengaku pernah mengalami halusinasi pernah didatangi oleh Syekh Ali Jaber setahun lalu lantaran sering mengikuti beritanya melalui media sosial YouTube.
“Begitu mendengar dari masjid ada yang mendengar Ali Jaber. Nah enggak lama dari situ dia ke dapur ambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi secara spontan pada saat itu, tapi masih kita dalami nih. Sementara pengakuannya seperti itu,” ujar Rezky.
70 Adegan Diperagakan dalam Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Senin 7 Oktober 2024.
