Tentara Serang Polsek Ciracas, Eks Kabais Singgung 'Negara Kepolisian'

Pascapenyerangan Polsek Ciracas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

VIVA – Eks Kepala BAIS (Kabais) TNI Laksda TNI (Purn) Soleman B.Ponto menyebutkan bahwa saat ini para prajurit bintara dan tamtama TNI sudah berbeda dan tidak bisa lagi dipandang ibarat robot yang hanya menjalankan perintah.

Intelijen Korsel Sebut 100 Tentara Korut yang Dikirim ke Rusia Tewas

"Sekarang kita enggak bisa lagi berpikir mereka adalah robot," ucap Soleman dalam acara diskusi Indonesia Lawyers Club di tvOne dengan tema "Tragedi Ciracas Mengapa Terulang Kembali" pada Selasa malam, 1 September 2020.

Kini menurut dia, para prajurit berpikir dengan sangat berbeda dan tidak melulu menjalankan perintah saja. Hal itu diungkapnya sebagai hasil dia berbincang-bincang dengan sejumlah anggota prajurit beberapa waktu sebelumnya.

Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Meski dirinya merupakan purnawirawan kata Soleman, masih ada prajurit bintara dan tamtama TNI yang kadang-kadang mendatanginya sekadar untuk berbincang-bincang. Dari sana dia paham bahwa cara berpikir generasi mereka sudah berbeda. Dalam perbincangan itu bahkan dari mereka ada yang bertanya apakah NKRI masih ada.

Sebagai contoh, para prajurit bintara dan tamtama itu menyebut Pindad adalah kebanggaan mereka selama ini. Namun sayangnya kata dia kini industri strategis itu dipimpin oleh figur yang berasal dari Kepolisian. Mereka lalu merasa ada pride yang hilang. Belum lagi banyak jabatan bagus yang diisi pejabat polisi namun tidak demikian untuk yang berasal dari TNI.

Miris! Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung Bertambah Jadi 19 Korban

"Mereka nanya apa NKRI masih ada? Saya jawab tentu ada. Mereka bilang yang ada negara Kepolisian," kata dia.

Baca juga: Jenazah Anak Reaktif Corona Dijemput Paksa Keluarga Pakai Sepeda Motor

Miris! Balita 2 Tahun Jadi Korban Cabul Bapak Kos

Miris! Balita 2 Tahun Jadi Korban Cabul Bapak Kos, Warganet Geram

Publik tengah dihebohkan setelah ada seorang balita berusia 2 tahun menjadi korban pencabulan oleh bapak yang merupakan pemilik rumah kos. Hal itu ungkap oleh sang ibu.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024