Pegawai Pembunuh Bos Pelayaran Sempat Kesurupan, Polisi: Itu Pura-pura

Rekonstruksi Pembunuhan Bos Pelayaran di kelapa Gading
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Aksi kesurupan otak pembunuhan berencana terhadap bos pelayaran Sugianto (51), yang berinisial NL, diklaim cuma pura-pura. Sebab, menurut polisi, NL sering pura-pura kesurupan arwah dari almarhum ayahnya saat ditangkap dan hendak diperiksa polisi.

"Saat pemeriksaan, keterangan dari yang bersangkutan selalu berubah-ubah kemudian ada indikasi bentuk kebohongan dari penyampaiannya. Kemudian juga dari gelagat yang pura-pura kesurupan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Wirdanto Hadicaksono, kepada wartawan, Rabu 26 Agustus 2020.

Baca juga: Sebelum Tembak Mati Bos Pelayaran, Eksekutor Shalat Istikharah Dulu

Saat pura-pura kesurupan itu, NL coba mengelabui polisi dengan berkata kalau korban (Sugianto) dibunuh karena persaingan bisnis. Sayangnya, polisi tidak sebodoh yang dipikir pelaku. Polisi tahu NL tengah bersandiwara. Pelaku pun dilakukan pemeriksaan lebih insentif lagi dan hasilnya menyimpulkan jika dia berbohong.

"Jadi dia kesurupan arwah korban dan menyampaikan bahwa ini pelakunya adalah masalah persaingan bisnis. Kami melakukan tes juga ternyata hasilnya bahwa ada semacam kebohongan dari hasil ahli," katanya.

Aksi kesurupan pelaku ini tidak dilakukan hanya didepan polisi. Pada reka ulang adegan alias rekonstruksi kasus ini kemarin, pelaku memeragakan adegan dia kesurupan saat merencanakan pembunuhan bersama tersangka lain yaitu suami sirinya, R alias MM, RS (45) dan AJ (56).

Ketiganya percaya NL kesurupan karena ketiganya merupakan murid dari almarhum ayah NL yang disebut merupakan guru spiritual.

Saat mengklaim kesurupan itu, NL memerintahkan ketiganya untuk menyiapkan rencana membunuh korban. Namun, setelah diketahui kalau NL pura-pura kesurupan di hadapan polisi nampaknya aksi kesurupan di depan tiga tersangka itu hanyalah cara agar ketiganya mau membantunya mencari cara membunuh korban.

Jupri Dedengkot Preman, 16 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional hingga Gibran Pimpin Upacara

Atau dengan kata lain ketiganya juga dikelabuhi NL yang pura-pura kesurupan.

Sebelumnya, Sugianto (51), seorang pengusaha bisnis logistik pelayaran ditembak orang tidak dikenal di depan ruko Royal Gading Square, Kamis, 13 Agustus 2020. Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku. Korban pun akhirnya tewas di lokasi kejadian.

Pengakuan Mengejutkan Fauzan si Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru

Kejadian penembakan tersebut juga sempat menyita perhatian warga sekitar lantaran terdengarnya suara letusan senjata api. Namun warga tidak ada yang berani mendekat. Pelaku pun dengan leluasa kabur tanpa hambatan dari lokasi.

Pelaku penembakan tersebut diketahui berjumlah dua orang. Satu pelaku bertugas sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa korban. Sementara, pelaku lainnya menunggu dengan sepeda motor yang tidak jauh di lokasi.

Kronologi Anak Bunuh Bapak Gegara Tidak Diberi Uang Rp300 Ribu

Usai membunuh korban, kedua pelaku langsung kabur dari lokasi. Tapi, kejadian penembakan tersebut juga terekam CCTV sekitar lokasi dan menjadi viral di media sosial. (ren)

Anggota DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

DPR Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Brutal dan Sangat Ekstrem

DPR RI mengutuk kasus penembakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil oleh Kepala Bagian Operasional Polres setempat AKP Dadang.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024