Sebelum Tembak Mati Bos Pelayaran, Eksekutor Shalat Istikharah Dulu

Reka ulang pembunuhan bos pelayaran
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Eksekutor kasus pembunuhan terhadap bos pelayaran bernama Sugianto (51), yaitu MD (50), sempat menolak tawaran untuk menghabisi nyawa korban dengan alasan sudah insyaf.

2 Jenderal Diperintahkan Kapolri untuk Turun Langsung ke Sumbar Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi

Fakta ini diketahui dalam reka ulang adegan. Pada 10 Agustus 2020 tersangka RS (45) menghubungi MD. Tersangka RS melobi MD untuk menghabisi nyawa korban.

"Pak Mahfud (MD) mau enggak bunuh orang?" ujar tersangka RS dalam rekonstruksi di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 25 Agustus 2020.

DPR Minta Kapolda Tutup Semua Tambang Ilegal di Sumbar: Siapapun Bekingnya, Sikat!

"Mohon maaf Pak saya sudah tobat," MD menjawab.

Karena menolak, tersangka RS lantas menjelaskan kalau tawaran ini datang dari tersangka R alias MM (42) yang merupakan suami siri tersangka NL, dalang pembunuhan.

Siapa Pemilik Tambang Galian C Penyebab AKP Dadang Tembak Mati Kompol Anumerta Ryanto?

Baca juga: Wanita Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Bolak-balik Kesurupan

RS membujuk MD dengan mengingatkan kalau sosok R alias MM merupakan sosok penerus perjuangan ayah NL selaku guru spiritual mereka.

"Saya istikharah dulu Pak," jawab MD.

"Oke, silakan istikharah, tapi saya pun akan konfrontasi ke Kakang (MM)," kata RS.

Pada 11 Agustus 2020, RS kembali menghubungi MD soal kesiapan jadi eksekutor. RS menyerahkan teleponnya kepada tersangka R alias MM guna berbicara dengan MD. 

Pada 12 Agustus 2020, MD terbang dari Bangka Belitung menuju Ibu Kota. Dia dijemput oleh beberapa tersangka lain di Bandara Soekarno-Hatta.

"Pak, kemarin gimana Pak Rosidi (RS), udah ada cerita-cerita belum?" kata R alias MM.

"Sudah," kata MD menjawab.

"Kalau sudah siap besok berangkat," kata R alias MM lagi.

"Saya istikharah dulu," ujar MD menyudahi.

Sebelumnya, Sugianto (51), seorang pengusaha bisnis logistik pelayaran ditembak orang tidak dikenal di depan ruko Royal Gading Square, Kamis, 13 Agustus 2020. Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku. Korban pun akhirnya tewas di lokasi kejadian.

Kejadian penembakan tersebut juga sempat menyita perhatian warga sekitar lantaran terdengarnya suara letusan senjata api. Namun warga tidak ada yang berani mendekat. Pelaku pun dengan leluasa kabur tanpa hambatan dari lokasi.

Pelaku penembakan tersebut diketahui berjumlah dua orang. Satu pelaku bertugas sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa korban. Sementara, pelaku lainnya menunggu dengan sepeda motor yang tidak jauh di lokasi. 

Usai membunuh korban, kedua pelaku langsung kabur dari lokasi. Tapi, kejadian penembakan tersebut juga terekam CCTV sekitar lokasi dan menjadi viral di media sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya