Demonstran Pidato Kenegaraan Diamankan, dari Anarko hingga Bom Molotov
- humas.polri.go.id
VIVA – Aparat kepolisian mengamankan ratusan massa yang melakukan aksi saat pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia kemarin, Jumat, 14 Agustus 2020.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para massa demonstran yang melakukan aksi itu diamankan karena diduga akan melakukan kerusuhan saat kegiatan yang diadakan kemarin siang itu.
"Kemarin sudah saya sampaikan bahwa benar ada 186 orang yang awalnya kita amankan saat lakukan razia," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Baca juga: Sebar Sketsa, Saksi Pernah Bicara dengan Pelaku Penembakan
Polisi pun melakukan investigasi terhadap ratusan massa itu. Dari situ, ternyata hanya ada tujuh yang masih dimintai keterangan pendalaman dan sisanya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Dari tujuh orang ini lima orang masuk dalam kelompok anarko dan juga dua yang masih kita lakukan pendalaman seorang wanita yang hampir rata-rata kita temukan padanya beberapa barang bukti yang berhasil kita amankan waktu saat kita lakukan razia," jelasnya.
Memang, ditemukan sebuah botol yang diduga sebagai bahan utama untuk bom molotov. Botol itu tinggal diisi dengan bahan bakar, dan juga kain sehingga bisa menjadi sebuah molotov.
"Memang ada perencanaan pada saat itu, tetapi belum diramu dalam bom molotov, yang ada adalah botol yang diisi dengan sapu tangan. Kalau nantinya diisi dengan bahan bakar bisa jadi bom molotov, ada di sana," ujarnya.
Aparat keamanan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih terus mendalami mereka yang diamankan tersebut. Termasuk apakah memang mereka ini merencanakan aksi rusuh kemarin.
"Ini masih kita dalami keterangan awal bahwa ada perencanaan contoh satu saja adanya kelompok anak anak Anarko yang dari Bogor," katanya.