Soal Yodi Prabowo Tes HIV, Polisi: Masa Iya Kami Ngarang-ngarang

Jasad wartawan Metro TV Yodi Prabowo ditemukan di pinggir jalan tol
Sumber :
  • Vicky Fazri/VIVA.co.id

VIVA – Polisi menegaskan pihaknya tidak mengada-ada soal editor Metro TV, Yodi Prabowo, sempat melakukan pemeriksaan tes HIV ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta Pusat.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

"Masa iya kami ngarang-ngarang," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 28 Juli 2020.

Dia menegaskan, ada rekam jejak bahwa Yodi membayar pemeriksaan tes HIV dengan cara debit di rumah sakit tersebut. Terlebih polisi telah memeriksa dokter hingga resepsionis pada hari Yodi melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan beberapa hari sebelum Yodi tewas.

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

"Ke RSCM itu beberapa hari sebelum kematiannya. Dan ada dokternya sudah diperiksa, resepsionisnya sudah diperiksa, tanggal bayarnya ada, hasil lab-nya ada. Bayar pakai debitnya ada, yang mana yang harus dibuktikan lagi," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bantah Baju Editor Metro TV Bersih saat Jasadnya Ditemukan

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Sebelumnya diberitakan, Yodi Prabowo sempat datang ke rumah sakit guna memeriksakan diri. Pemeriksaan ini dilakukan atas dasar keinginannya sendiri. 

Hasil dari tes HIV itu belum sempat diambil oleh Yodi hingga dia meninggal dunia. Polisi pun tidak menjelaskan hasil dari pemeriksaan HIV tersebut. "Atas kehendaknya sendiri, positif atau tidaknya HIV. Hasilnya, sampai dia meninggal dunia hasil itu belum diambil," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu, 25 Mei 2020.

Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.

Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. Namun, lewat lima analisis yang dilakukan polisi, Yodi dinyatakan bunuh diri, bukan dibunuh orang lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya