Dua Pekan Kematian Editor Metro TV, Teka Teki yang Belum Terungkap

Polisi mengerahkan anjing pelacak di lokasi penemuan mayat jurnalis Metro TV, Yodi Prabowo, di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 10 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Vicky

VIVA – Kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo masih menjadi teka teki yang belum terungkap. Kematian Yodi diduga karena pembunuhan.

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah soal Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr: Hanya Lelucon!

Sudah hampir dua pekan pengusutan sejak jasad Yodi ditemukan di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020. Polisi memprakirakan Dodi meregang nyawa dua hari sebelum mayatnya ditemukan atau pada Rabu, 8 Juli 2020.

Setidaknya 34 saksi sudah diperiksa polisi. Tapi, belum juga ada titik terang dari kasus ini.

Lansia Gantung Diri di Bekasi Tinggalkan Surat Wasiat, Isinya Bikin Nyesek: Badan Pada Sakit

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menganalisis terkait dugaan kematian Yodi. Ia menitik beratkan pesan Yodi kepada kekasihnya yaitu 'Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?'

"Awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation (pemikiran tentang bunuh diri)," kata Reza dalam pesan singkatnya, Rabu, 22 Juli 2020.

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Baca Juga: Misteri Kematian Editor Metro TV, Ini Kesaksian Baru Mengejutkan Warga

Menurut dia, pemikiran semacam ini tak bisa diremehkan. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyimpulkan sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kali.

"Tinggal lagi investigasi polisi: seberapa jauh suicidal ideation akan dicermati sebagai salah satu arah penyelidikan guna mengungkap kasus meninggalnya sang editor," ujar Reza.

Polda Metro Jaya menjelaskan belum ada kesimpulan dugaan bunuh diri dalam kasus Yodi. Meski dari hasil sidik jari dan DNA di pisau dapur yang ditemukan di jasad Yodi serta pengecekan TKP, ada indikasi Yodi bunuh diri.

Dia menambahkan untuk memastikan keterangan saksi, polisi juga sudah melakukan kembali olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin, 20 Juli 2020. 

"Sidik jari ada ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri. Tapi, ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa, 21 Juli 2020.

Yodi ditemukan sudah tak bernyawa di balik tembok pinggir jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Korban saat ditemukan masih mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam dan masih mengenakan helm.

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi usai melaporkan ada sepeda motor di warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Tak lama kemudian, beberapa anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada mayat laki-laki yang tergeletak.
 

AKP Dadang Iskandar

Sadis! Jenderal TNI Sebut AKP Dadang Seperti Sudah Biasa Hilangkan Nyawa Manusia

Wakil Dekan Bidang Akademik di Universitas Pertahanan (Unhan), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Elphis Rudy menilai AKP Dadang Iskandar sudah terbiasa melakukan pembunuhan

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024