Petani di Jambi Ditemukan Tewas, Luka Sayatan di Sekujur Tubuh

Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Malang nasib seorang pria di Jambi bernama Daeng Mapunna (63), warga Desa Lambur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ditemukan tewas mengenaskan di Sungai Desa Lambur. Almarhum tewas dengan luka sayatan di bagian wajah dan sekujur tubuhnya.

Yayasan yang Didirikan Prabowo Beri Pupuk Gratis ke Petani di Magelang

Informasi dihimpun VIVA, korban diketahui seorang petani. Korban berangkat dari rumah menuju kebun pada Rabu pagi, 22 Juli 2020 sekitar 04.15 wib. 

Namun, mengejutkan saat warga melihat jasad mayat yang ternyata korban terapung di sungai dengan penuh luka sayatan.

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Sebar 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

Baca Juga: 12 Polisi Dilaporkan ke Propam karena Diduga Aniaya Kelompok Anarko

Petani di Jambi tewas mengenaskan dengan luka penuh sayatan
Petani di Jambi tewas mengenaskan dengan luka penuh sayatan. (Foto: VIVA / Syarifuddin Nasution)

Menko Pangan Zulhas Optimis Tahun Depan Setop Impor Gula

Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Deden Nurhidayatullah, mengatakan kasus penemuan mayat ini akan diselidiki lebih lanjut.

"Benar ada, dan akan diselidiki lebih lanjut dan tim anggota Polres dan Polsek Sabak Timur sedang melakukan olah TKP," ujar Deden saat dikonfirmasi, Rabu, 22 Juli 2020.

Pun, Wakapolres Tanjung Jabung Timur Jambi, Kompol Ridwan Hutagaol membenarkan adanya seorang pria ditemukan tewas di Sungai Lambur.

Ridwan mengatakan, dari keterangan keluarga, korban awalnya berangkat dari rumah menuju kekebun mengunakan pompong. Jasad korban pertama kali diketahui warga yang melintas sungai.

Mereka pun sontak terkejut melihat korban tidak bernyawa dan penuh luka sayatan benda tajam di sekujur tubuh

"Korban Warga Desa Lambur Luar, saat ditemukan badannya penuh luka sayatan," jelasnya.

Pihak kepolisian saat ini sudah membawa jasad ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. "Sudah dibawa kerumah sakit guna visum," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya