Bocah Korban Penculikan di Depok Trauma, Takut Keluar Rumah

Sketsa Pelaku Penculikan Remaja di Depok
Sumber :
  • Zahrul Darmawan

VIVA – Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah memastikan, delapan anak yang menjadi korban penculikan beberapa waktu lalu, seluruhnya dalam kondisi sehat. Namun ia tak menampik, beberapa anak mengalami trauma akibat kejadian itu.

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

“Ada satu dua anak yang trauma dan masih takut untuk keluar rumah,” katanya, Sabtu 4 Juli 2020

Terkait hal itu, Azis menegaskan, pihaknya telah menyiapkan pendampingan khusus untuk para korban, utamanya soal pemulihan psikologis.

Motif Sakit Hati dan Asmara di Balik Kasus Penculikan Wanita Bandung

“Sejauh ini kondisi anak-anak sehat, mereka dalam pengawasan orangtua dan kita sambangi untuk kita ketahui kondisi terakhir, dan alhamdulillah mereka semua sehat,” jelasnya.

Kemudian, soal perkembangan pengejaran terduga pelaku, polisi sudah menyebar sketsa wajah pria misterius itu di beberapa tempat umum. Di antaranya di terminal, angkutan kota dan media sosial maupun berita.

Pelaku dan Wanita di Bandung yang Diculik Saling Kenal, Ini Motif Penculikannya

“Ada yang menyampaikan pernah melihat pelaku, namun setelah dicek ternyata bukan. Kemudian kita juga sudah minta bantuan inavis untuk men-tracing orang yang mirip dengan sketsa tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Azis mengatakan, sampai saat ini sudah ada 16 saksi yang telah menjalani pemeriksaan. “Soal ada tidaknya pelecehan nanti kita dalami,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok, Komisaris Polisi Wadi Sabani menuturkan, peristiwa itu bermula ketika para korban sedang bermain di pasar sekira pukul 20.00 WIB, Sabtu 27 Juni 2020.

“Jadi anak-anak ini tadinya lagi asyik main bentengan (permainan tradisional). Nah saat itulah pelaku datang,” katanya, Jumat 3 Juli 2020

Untuk menjebak para korbannya, pelaku mengiming-imingi permainan game online dengan hadiah menggiurkan.

“Si pelaku ini ngajak korban untuk mengikuti kompetisi game online di daerah Margonda Depok dengan iming-iming hadiah uang sebesar Rp2 juta dan ada juga sepeda serta hadiah lainya,” beber Wadi.

Namun rupanya itu hanyalah isapan jempol. Begitu para korban dibawa menggunakan angkot dan turun di kawasan Fly Over UI, pelaku kemudian melakukan ancaman. “Anak-anak ini tak berkutik karena takut diancam akan dibunuh kalau macam-macam,” katanya.

Saat itu, ada sekira empat anak yang lebih dulu berhasil kabur dengan pura-pura buang air kecil. Sedangkan sisanya berhasil diselamatkan polisi disaat berada di kawasan Pasar Induk, Kramatjati, Jakarta Timur pada Minggu 28 Juni 2020. Namun sayangnya, polisi tidak menemukan pelaku di lokasi kejadian.

Adapun ciri-ciri pelaku, yakni tinggi sekira 155 hingga 160 cm, berkulit sawo matang. “Ciri-ciri khususnya lengan sebelah kanan ada tato gambar naga dan bekas luka belakang, serta rambut agak pirang,” kata Kabag Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Polisi Elly Pandiansari, Kamis 2 Juli 2020.

Terkait hal itu Elly pun mengimbau, bagi masyarakat yang mengetahui ciri ciri dari tersebut diharapkan berkoordinasi dengan petugas terdekat.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat apabila warga atau masyarakat tahu ciri-ciri tersebut, bisa hubungi kami dan polisi terdekat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya